Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Menteri PKP: SOTK Kementerian PKP mengutamakan efisiensi anggaran

Jakarta (Antara) – Menteri Perumahan dan Cipta Karya (PKP) Marurar Sirait ingin struktur organisasi dan prosedur operasional (SOTK) kementeriannya mengedepankan efisiensi anggaran.

Dalam pengembangan STOC ini, Marurar atau Ara menginginkan lembaga yang strukturnya minimal namun memiliki banyak fungsi dan sesuai instruksi Presiden Prabowo, prioritasnya adalah efisiensi anggaran dan pemberantasan korupsi.

“Seperti usulan Presiden Prabowo, birokrasi harus sederhana dan lugas. Permasalahan yang luar biasa tidak bisa diselesaikan oleh struktur biasa dan rakyat biasa, sehingga perubahan untuk mengatasi permasalahan yang kita inginkan harus agresif dan revolusioner. Soal anggaran, “APBN kita. Hal ini tidak boleh dibiarkan, oleh karena itu kami terpacu untuk bekerjasama dengan pihak eksternal agar ekosistem berjalan baik dalam penyelenggaraan perumahan rakyat,” ujarnya di Jakarta, Jumat.

Banyak unit eselon I yang diusulkan bertugas di daerah pedesaan, pembangunan perumahan di kota dan daerah pemukiman, efisiensi anggaran dan pemberantasan korupsi.

Menteri Perumahan dan Pembangunan Kependudukan (PKP) Maruar Sirait, Wakil Menteri Fakhri Hamzah dan jajarannya membahas rencana Peraturan Menteri PKK tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTC) yang diumumkan Menteri Administrasi dan Birokrasi. Reformasi. (MenPANRB) dan Rencana Anggaran Bersama 2025 (MENCO) Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Daerah (MENCO) di Jakarta, Jumat (15/11).

Terkait hal tersebut, Menteri Ara melaporkan struktur organisasi Kementerian Perumahan dan Permukiman sesuai dengan Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2024 tentang Kementerian Perumahan dan Permukiman.

Ia mengatakan, pihaknya sedang berkomunikasi dengan MenPANRB mengenai 3 biaya yaitu biaya masalah, biaya dukungan, dan biaya peluang. Ia mengucapkan terima kasih kepada MenPANRB dan Menteri Keuangan karena kebijakan yang dibahas bersama mampu menurunkan harga rumah.

Kadin juga menekankan pentingnya kerja sama menyeluruh dan dukungan seluruh komponen Kementerian demi terlaksananya rencana penyediaan perumahan secara tertib, transparan, dan akuntabel.

Ngomong-ngomong, Menteri PKK Fakhri Hamzah mengatakan sejak awal pembentukan kabinet PKK merupakan tugas khusus presiden untuk mengentaskan kemiskinan di pedesaan dan menghidupkan kembali perekonomian.

“Presiden yakin sektor perumahan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Dari situlah muncul ide subsidi untuk menutupi lapisan masyarakat bawah. Kami sedang mencari skenario terbaik. Masyarakat bisa berbuat lebih baik.” ujar Fakhri Hamzah.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Daerah Agus Harimurthy Yudhoyono (AHY) mengatakan fokus pada sektor perumahan dan perumahan sangat penting bagi semua orang.

“Ini merupakan tujuan yang mendesak dari Bapak Presiden, karena penyediaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat kelas bawah akan mengurangi kemiskinan. Menarik sekali. Tidak mudah membangun 2 juta rumah di pedesaan, tapi pasti bisa membangun ekosistem yang lebih baik dengan pengembang. dari desa,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *