Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan Indonesia berpotensi menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
“Pertama, kita melihat Indonesia mempunyai potensi menjadi salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Ada beberapa sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Kalau kita anggap kita punya bonus demografi, maka kita harus meningkatkan tingkat produksi. ,” kata Roro di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, dalam perdagangan ada dua bagian, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.
“Di dalam negeri, kemarin Presiden Prabowo Subianto juga menyampaikan bahwa barang-barang kita, baik pangan, industri, harus berdaya saing. Kedua, dalam hal kerja sama dengan negara lain, Pak Jerry Sambuaga yang saat itu menjabat Wakil Menteri Perdagangan juga selesai pakai Agreement for Continuous Economic Cooperation atau CEPA, sudah kita kembangkan di beberapa negara dan kita tunggu di beberapa negara,” ujarnya.
Roro sendiri akan bekerja sama dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso (Mendag) untuk mempercepat perundingan CEPA dengan berbagai negara.
“Untungnya kemarin saya selaku presiden juga sudah berbicara mengenai hubungan Indonesia dan Peru, salah satunya dan kita membahas CEPA. Jadi saya berharap, misalnya nanti diketahui ada beberapa negara yang perlu kita percepat. Apalagi jika Peru “mengambil APEC, karena Pak Prabowo akan hadir bersama Menlu dan jajarannya, jadi kita harus siap membantu jika diperlukan,” kata Roro.
Ia juga mengatakan Wakil Menteri Perdagangan akan melanjutkan apa yang telah dilakukan sebelumnya.
“Satu hal yang ingin saya lakukan adalah melanjutkan apa yang sudah dilakukan Pak Jerry, karena saya yakin sudah banyak yang dilakukan, lama kelamaan kita akan identifikasi dulu apakah ada negara prioritas yang perlu kita cermati,” tuturnya. Roro.
Sebagai informasi, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti memberikan posisinya bersama Jerry Sambuaga di Kementerian Perdagangan di Jakarta.
Upacara pembukaan dihadiri oleh Menteri Perdagangan, Budi Santoso, dan jajaran Departemen Perdagangan.
Leave a Reply