Markas Besar PBB, New York (ANTARA) – Konflik dan pembatasan bantuan terus menghambat kerja PBB di Jalur Gaza, menurut Komisaris Tinggi PBB untuk bantuan kemanusiaan internasional di Gaza, Sigrid Kaag.
“Ancaman yang sedang berlangsung, pembatasan bantuan, dan kurangnya lingkungan yang memungkinkan pengiriman bantuan yang aman terus menghambat respons kemanusiaan meskipun kita telah melakukan upaya bersama,” kata Kaag kepada wartawan setelah pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan PBB pada hari Selasa . 10/12).
Kaag menekankan bahwa PBB ingin membuka perbatasan Rafah untuk memberikan layanan yang lebih baik, dan mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan saja tidak cukup; Warga Gaza juga membutuhkan barang-barang komersial.
Pada 7 Oktober 2023, Israel menerima serangan roket besar-besaran dari Jalur Gaza.
Selain itu, pejuang kemerdekaan Palestina dari kelompok Hamas melintasi perbatasan dan menembaki tentara, warga sipil, dan tahanan.
Pihak berwenang Israel mengatakan sekitar 1.200 orang tewas dalam serangan itu.
Sebagai tanggapan, Tentara Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza dan mengumumkan blokade total terhadap wilayah tersebut.
Jumlah korban tewas akibat serangan Israel telah melebihi 44.700, menurut otoritas kesehatan setempat.
Sumber: Sputnik-OANA
Leave a Reply