Ankara (ANTARA) – Presiden Dewan Eropa Antonio Costa pada Kamis (19/12) mengungkapkan bahwa Uni Eropa (UE) akan meningkatkan keterlibatan diplomatiknya di Suriah setelah pemerintahan Assad.
UE “sudah melakukan kontak dengan pihak-pihak terkait di lapangan, otoritas baru dan pihak lain di kawasan” dan “akan meningkatkan kehadiran diplomatiknya di (ibu kota) Damaskus”, kata Costa pada konferensi pers setelah pertemuan Dewan. dari Uni Eropa. di Brussel. .
Sambil menekankan bahwa Uni Eropa bertujuan untuk “menyelamatkan kedaulatan Suriah dan memastikan bahwa hak asasi warga negaranya dihormati”, Costa mengatakan kelompok negara-negara Eropa telah memberikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan ke Suriah.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa Eropa akan memainkan perannya dalam mendukung Suriah seiring negara tersebut melewati masa kritis menuju pemerintahan baru dan berbeda setelah 13 tahun dilanda perang saudara.
Uni Eropa adalah donor terbesar bagi Suriah dan telah memberikan “lebih dari 160 juta euro (2,7 triliun rupiah) bantuan kemanusiaan pada tahun ini saja”, kata von der Leyen.
“Dan sekarang kami berharap… untuk terus mendukung penduduk Suriah, dengan fokus pada pemulihan dini dan rekonstruksi,” tambahnya.
Dalam pernyataan akhir KTT tersebut, Dewan Uni Eropa menekankan peluang bersejarah untuk menyatukan dan membangun kembali Suriah.
Dewan tersebut menekankan “pentingnya proses politik inklusif, yang dipimpin oleh Suriah yang menanggapi aspirasi sah rakyat Suriah.”
Dewan Uni Eropa menekankan pentingnya semua pihak menghormati “kemerdekaan, kedaulatan dan integritas wilayah Suriah… sesuai dengan hukum internasional”.
“Dewan Eropa juga menggarisbawahi pentingnya memerangi terorisme, mencegah munculnya kembali kelompok teroris dan menghancurkan sisa persediaan senjata kimia di Suriah,” kata pernyataan itu.
Sumber: Anatolia
Mengunjungi Rafah, Uni Eropa menyerukan solusi politik terhadap konflik Gaza
Leave a Reply