Jakarta (Antara) — Komite c
Dalam rapat dengar pendapat bersama MIND ID, Anggota Komite XII DPR Ramson Siagian menyampaikan apresiasi atas peningkatan langkah yang dilakukan selama satu setengah tahun terakhir.
Ramson mengatakan MIND ID telah berhasil mengintegrasikan pengelolaan aset beberapa anggota grup, antara lain PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) dan PT Timah Tbk. TINS) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Penggabungan tersebut memperkuat posisi MIND ID sehingga memungkinkan perusahaan mendukung proyek hilir yang menjadi prioritas nasional.
Pada tahun 2024, beberapa proyek hilir akan berjalan lancar. Yang paling strategis adalah rencana pabrik peleburan tembaga di Gresik yang dioperasikan oleh Freeport Indonesia.
Selain itu, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Tahap 1 yang berlokasi di Mampawah, Kalimantan Barat, dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia, perusahaan patungan ANTAM dan INALUM.
Program hulu baterai kendaraan listrik MIND ID yang dioperasikan melalui ANTAM berperan penting dalam mendukung pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik. Selain itu, Bukit Asam juga telah mengembangkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Samsel 8 di Tanjung Ammu, Sumatera Selatan.
Remson mengatakan merger juga memudahkan MIND ID untuk memperoleh pembiayaan yang kompetitif guna mendukung pertumbuhan bisnis.
“Saya mengapresiasi kita sudah mampu berintegrasi dengan baik dalam enam bulan terakhir. Dengan mengintegrasikan aset, akan lebih mudah memperoleh pinjaman nonkonsumer yang kompetitif untuk pengembangan usaha sesuai dengan instruksi pemerintah.”
Direktur Utama MIND ID Handy Prio Santoso menjelaskan beberapa rencana prioritas MIND ID di tahun 2025.
Salah satu fokus utamanya adalah menyelesaikan proyek SGAR tahap pertama yang memiliki kapasitas produksi alumina sebesar 1 juta ton dan dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun 2025. SGAR tahap kedua dengan kapasitas yang sama juga direncanakan. Saat ini telah memasuki tahap keputusan investasi akhir (FID).
Handy juga mengatakan, proyek RKEF FHT Dragon yang memiliki kapasitas produksi nikel sebesar 88.000 ton dan proyek HPAL Dragon yang merupakan bagian dari pengembangan industri baterai kendaraan listrik juga menjadi prioritas penting bagi MIND. PENGENAL.
Selain itu, pabrik peleburan tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR) Freeport Indonesia di Gresik dijadwalkan akan beroperasi penuh pada akhir kuartal ketiga tahun 2025.
PTBA juga sedang mengembangkan proyek jalur pengangkutan batubara TE-Keramasan berkapasitas 20 juta ton per tahun.
“Total investasi pada proyek ini sebesar Rp 20,6 triliun. MIND ID mengharapkan dukungan semua pihak untuk mendukung kelancaran operasional dan pengembangan proyek-proyek strategis tersebut.”
Ia menjelaskan, pihaknya aktif memastikan pengelolaan grup dan anak perusahaannya memenuhi standar internasional.
“Kami terus mengkaji dan menyetujui rencana kerja pendukung. Setiap bulan kami mengadakan rapat monitoring dan evaluasi untuk memastikan semua tujuan berjalan sesuai rencana,” tambah Handy.
Leave a Reply