Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Lima pelaku penganiayaan adik kelas di SMAN 70 Jakarta pindah sekolah

Jakarta (ANTARA) – Sebanyak lima pelaku yang diduga menganiaya teman sekelasnya berinisial F alias C, yakni A, B, M, dan R di Sekolah SMAN 70 Jakarta, sudah keluar sekolah setelah kasus tersebut selesai.

Apa pun yang terjadi, kami akan tetap mengikuti peraturan sekolah dan kami perintahkan untuk dipindahkan ke unit pelatihan lain, kata Kepala SMAN 70 Jakarta Sunario kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu.

Hal itu diungkapkan Sunaryo usai diperiksa polisi sebagai saksi untuk menggali pengakuan pelaku penganiayaan korban di toilet sekolah.

Kasus ini bermula ketika para penyerang ingin membentuk geng di sekolah tersebut.

Pelaku yang merupakan pelajar senior tersebut kemudian diduga meminta uang jaminan sebesar Rp 50.000 kepada siswa juniornya, termasuk korban.

Jika menolak, mereka akan mengambil paksa telepon genggam (HP) dan sepatu korban.

Terkait hal tersebut, SMAN 70 Jakarta telah mengambil sikap tegas atas dugaan kejadian perundungan terhadap siswa berinisial ABF.

Resminya, lima siswa akan dipindahkan ke lembaga pendidikan lain mulai 20 Desember 2024. Informasi ini diberikan kepada masing-masing orang tua pelaku.

“Kami telepon orang tuanya dan mereka dapat semuanya. (Ditransmisikan) tanggal 20 setelah pembagian rapor semester ganjil,” ujarnya.

Pada Rabu (18/12), polisi menelepon korban dugaan penganiayaan di SMAN 70 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan berinisial ABF untuk meminta keterangan lebih lanjut.

Orang tua korban selaku pelapor memberikan laporan atas kejadian tidak mengenakkan yang menimpa anak di bawah umur tersebut pada Rabu (12 April) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

Keluarga ABF melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu, 12 April melalui LP/B/3769/XII/2024/SPKT/Polres Metro Jakarta Selatan/Polda Metro Jaya.

Berdasarkan laporan polisi, dugaan penyerangan terjadi pada Kamis, 28 November.

Awalnya, korban ABF yang masih duduk di bangku kelas satu SD dipanggil ke toilet lantai dua sekolah oleh teman-teman sekelasnya. Sesampainya di lokasi, lengan ABF ditarik oleh kakak kelas tiga berinisial F.

Keduanya adu mulut di toilet hingga F yang kemungkinan sedang emosi membanting tubuh ABF hingga terjatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *