Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Batasi saja BBM subsidi untuk kurangi kendaraan di Jakarta

JAKARTA (Antara) – Pengawas Transportasi Joko Setijowarno menyebut penegakan aturan batas usia kendaraan kurang efektif diterapkan di Jakarta.

Terkait penerapan aturan batasan usia kendaraan, Joko menyarankan agar pemerintah fokus pada kenaikan harga BBM jika bertujuan untuk mengurangi atau mengurangi jumlah kendaraan di Jakarta.

“Sebenarnya tidak ada batasan umur kendaraan. Ini sebagai upaya menghilangkan kemacetan di Jakarta,” kata Joko saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

Kini tantangannya adalah bagaimana menangani jumlah kendaraan yang jumlahnya dua kali lipat pada populasi orang dewasa di Jakarta.

Sebab, lanjut Joko, sekitar 93 persen subsidi BBM dikonsumsi oleh kelompok kaya. Sementara itu, hanya 3 persen angkutan umum dan 4 persen angkutan barang yang menggunakan bahan bakar bersubsidi.

Baru-baru ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahdalia mengumumkan pemerintah akan menerapkan skema blending dalam upaya memperketat penggunaan bahan bakar bersubsidi.

Skema ini memberikan solusi dengan menggabungkan penyaluran subsidi energi, yaitu subsidi bahan bakar dan listrik. Skema campuran ini tetap memberikan subsidi sebagian untuk bahan baku atau bahan bakar, namun juga memberikan subsidi kepada masyarakat yang berhak dalam bentuk bantuan langsung tunai (BLT).

Skema ini hanya untuk kriteria tertentu antara lain UMKM dan kendaraan plat kuning. Sedangkan kendaraan berpelat hitam tidak masuk kriteria.

Oleh karena itu, Joko mengatakan, pengemudi ojek juga harus diberi pelat kuning untuk mendapatkan subsidi bahan bakar.

“Ojek tetap UMKM kan? Semua ojek akan berpelat kuning agar UMKM transparan,” ujarnya.

Membaca bersama suku Asmat tidak perlu keluar rumah. Joko berkata: “Asmat itu plat nomor ojek kuning. Hanya ojek kuning yang ada di Indonesia.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *