Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

BRGM ajak delegasi Hakim Lingkungan Tiongkok tinjau ekosistem mangrove

Jakarta (ANTARA) – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) mengundang delegasi Halim Environmental China mengunjungi Taman Wisata Mangrove Angke Kapuk di Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara untuk melihat sendiri pengelolaan gambut dan mangrove.

“Profil emisi karbon Indonesia sangat dipengaruhi oleh kebakaran lahan gambut, sehingga mengurangi tingkat kebakaran lahan gambut akan berdampak besar pada tingkat emisi karbon,” kata Agus Yasin, ketua gugus tugas restorasi BRGM. pernyataan di Jakarta pada Selasa.

Ia mengatakan BRGM menggunakan strategi 3R yaitu pembasahan lahan gambut, penanaman kembali lahan gambut, dan revitalisasi mata pencaharian masyarakat untuk mengurangi penggunaan lahan gambut yang meningkatkan risiko kebakaran.

Nugroho S. Priyono, Ketua Satgas Pengembangan Usaha Masyarakat BRGM, menjelaskan restorasi mangrove akan mengadopsi strategi 3M untuk memulihkan, meningkatkan, dan mempertahankan tingkat tutupan mangrove di kawasan tersebut.

Ia menjelaskan, restorasi mangrove di Indonesia lebih fokus pada pengurangan emisi karbon dioksida dan perlindungan wilayah pesisir.

Menurutnya, perlu adanya alternatif cara bagi masyarakat untuk mencari sumber penghidupan lain, terutama di tempat yang lahan mangrovenya dijadikan tambak, karena masyarakat tidak mendapatkan manfaat langsung dari serapan karbon.

Didy Wurjanto, Ketua Kelompok Kerja Kerja Sama, Hukum dan Humas BRGM, mengatakan, dalam diskusi dengan delegasi hakim lingkungan hidup Tiongkok, banyak pertanyaan yang muncul mengenai kewenangan BRGM dalam menjatuhkan sanksi terhadap perusakan mangrove.

Namun sejauh ini BRGM belum memiliki kewenangan tersebut, ujarnya.

Ia menambahkan, delegasi hakim lingkungan Tiongkok menyarankan agar di masa depan BRGM dapat diberi wewenang untuk memberikan sanksi terhadap perusakan mangrove, khususnya di kawasan yang masih berhutan.

“Pemerintah juga sedang membahas regulasi mengenai perlindungan mangrove di luar kawasan hutan untuk mencapai target NDC,” ujarnya.

Hakim Senior Wakil Direktur Jenderal JIA Qinglin mengatakan gambut dan hutan bakau sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim.

Pada saat yang sama, iklim dunia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan global sehingga tidak bisa terisolasi.

Ia juga mengatakan, isu perubahan iklim dan pengurangan emisi karbon dioksida sedang gencar dibicarakan di Tiongkok.

Ketua Hakim Tiongkok SUN Qian memuji penerapan BRGM dan upaya BRGM dalam memulihkan kondisi ekosistem lahan gambut dan bakau.

“Kami berharap kedepannya BRGM dapat menjalin kerja sama yang baik di bidang perlindungan alam, sebagai upaya melawan perubahan iklim baik dari segi teknis maupun regulasi yang berlaku saat ini,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *