ISTANBUL (Antara) – Seorang anggota kelompok Fatah Palestina pada Minggu menyatakan harapannya untuk melanjutkan pembicaraan dengan Hamas guna membentuk kelompok gabungan untuk memimpin Jalur Gaza setelah perang brutal Israel.
Pertemuan tersebut, yang ditengahi oleh Qatar, berlangsung pada hari Sabtu dan membahas pembentukan komite bersama untuk memimpin Gaza setelah perang.
“Dalam pertemuan tersebut, dicari sudut pandang yang sama mengenai rekonstruksi Gaza dan situasi di wilayah tersebut setelah berakhirnya pendudukan Israel,” Taysir Nasrallah, anggota Dewan Revolusi Fatah, mengatakan kepada Anadolu Agency.
Dia mengungkapkan harapannya bahwa setelah pembicaraan tersebut, sebuah “formula umum” akan diumumkan pada Minggu malam.
Rehabilitasi, pendampingan dan pengelolaan kawasan dengan koordinasi dua kelompok di bawah Otoritas Palestina, ujarnya.
Meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel terus melakukan serangan brutal di Gaza menyusul serangan yang dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina tahun lalu.
Menurut otoritas kesehatan setempat, lebih dari 43.300 orang meninggal, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 102.100 orang terluka.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah tersebut mengungsi di tengah pengepungan yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida oleh Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.
Sumber: Anatoly
Leave a Reply