ISTANBUL (ANTARA) – Ketua kelompok oposisi utama Suriah di luar negeri mengatakan kelompoknya menguasai Aleppo dan wilayah lain di Suriah untuk menghentikan serangan rezim Bashar al-Assad terhadap warga sipil.
Presiden Koalisi Nasional Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi Suriah (SMDK), Hadi Al Bahra, berbicara kepada pers di Istanbul, Turki, Senin (2/11), mengenai penguasaan kelompok oposisi atas Aleppo dan wilayah lain di Suriah. utara. Suriah
Operasi yang dilakukan oleh pasukan oposisi di Suriah tidak dapat dihindari setelah bertahun-tahun serangan dan penindasan yang dilakukan oleh pasukan rezim dan milisi Iran, katanya.
Al Bahra mencatat bahwa serangan udara rezim terhadap warga sipil terjadi sebanyak 52 kali dalam satu hari pada bulan November.
Ketika rezim meningkatkan serangannya terhadap rakyat Suriah, al-Bahra menyoroti penurunan bantuan kemanusiaan.
Dia mengatakan bahwa perubahan politik terhadap pengungsi Suriah di negara-negara seperti Lebanon mengarah pada pelanggaran hak asasi manusia dan peningkatan jumlah pengungsi yang kembali ke wilayah yang telah dibebaskan.
Al-Bahra juga mencatat bahwa populasi di wilayah yang dibebaskan meningkat pesat, melebihi infrastruktur yang tersedia.
“Perkembangan ini memaksa rakyat Suriah menghadapi konfrontasi militer,” katanya.
Sejak awal, kata dia, operasi tersebut memiliki tujuan yang jelas, yakni menghentikan penyerangan terhadap wilayah yang telah dibebaskan dan melakukan pencegahan terhadap musuh.
“Dan satu-satunya cara untuk melakukan hal itu adalah dengan membebaskan wilayah yang menjadi sumber serangan,” tambahnya.
Al-Bahra juga menyampaikan tujuan pasukan oposisi Suriah yaitu pembebasan kota, kota kecil, desa bagi warga sipil yang kehilangan akses terhadap layanan penting di wilayah yang dibebaskan.
Kekuatan oposisi juga ingin menjamin keamanan militer, serta membuka jalan bagi warga untuk kembali ke rumah mereka, katanya.
– Selain itu, kami mencoba menghidupkan kembali proses politik yang mengimplementasikan resolusi 2118 dan 2254 Dewan Keamanan PBB, menurut Al-Bahra.
Pada Rabu pekan lalu (27/11), bentrokan dimulai antara kekuatan rezim Assad dan kelompok oposisi bersenjata di pedesaan Aleppo.
Pertempuran kembali meningkat setelah perang saudara di Suriah relatif tenang, yang dimulai pada tahun 2011.
Sumber: Anatolia
PBB membantu pengungsi di Suriah di tengah konflik Israel-Hizbullah
Leave a Reply