JAKARTA (ANTARA) – Wanita yang memasuki masa menopause sebaiknya berhati-hati jika mencoba menggunakan obat-obatan untuk mengatasi gejala menopause.
Menurut Medical Daily pada Rabu (18/12), Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan keras terhadap penggunaan obat menopause yang dapat menyebabkan kerusakan hati.
FDA memperingatkan bahwa Viozah (Phezolintant), obat yang digunakan untuk mengobati gejala menopause, dapat menyebabkan kerusakan hati.
Jika Anda memiliki tanda dan gejala yang menunjukkan kerusakan hati, menghentikan pengobatan dapat mencegah memburuknya kerusakan hati dan berpotensi memulihkan fungsi hati, kata FDA dalam siaran persnya.
Viozah adalah pengobatan yang disetujui FDA untuk gejala vasomotor sedang hingga parah, istilah medis untuk sekelompok gejala menopause seperti keringat malam dan rasa panas.
Istilah hot flashes umumnya digunakan untuk merujuk pada sensasi panas mendadak di tubuh bagian atas yang terjadi akibat perubahan hormonal sebelum, selama, dan setelah menopause.
Viozah merupakan obat resep non hormonal yang termasuk dalam kelompok antagonis reseptor neurokinin 3 (NK3) dan dapat membantu menyeimbangkan estrogen dan neurokinin B dengan cara memblokir reseptor NK3 yang mempengaruhi pengaturan suhu tubuh.
Efek samping yang umum termasuk sakit perut, diare, sulit tidur, sakit punggung, dan wajah memerah.
Informasi peresepan Viozah mencakup peringatan tentang peningkatan kadar tes darah hati dan perlunya memantau kondisi hati.
FDA memperbarui rekomendasi skriningnya dan memperkuat peringatan tersebut setelah meninjau kasus pasca pemasaran pasien yang mengalami peningkatan kadar tes darah hati dan kerusakan hati sekitar 40 hari setelah menggunakan obat tersebut.
Gejala pasien berangsur membaik, antara lain kelelahan, mual, gatal, mata dan kulit menguning, tinja berwarna terang, dan urin berwarna gelap, serta nilai tes darah kembali normal setelah penghentian pengobatan.
Menurut rekomendasi FDA baru-baru ini, pasien dan petugas kesehatan harus menjalani tes hati dan tes lainnya setiap bulan selama dua bulan pertama pengobatan dan pada bulan ketiga, keenam, dan sembilan.
Informasi peresepan yang diperbarui juga menginstruksikan pasien untuk segera menghentikan pengobatan dan menghubungi ahli kesehatan yang meresepkannya jika mereka mengalami tanda dan gejala kerusakan hati.
Karena respons seseorang terhadap pengobatan bergantung pada faktor-faktor seperti kesehatan, genetika, kondisi yang mendasarinya, dan obat-obatan lainnya, FDA menyatakan bahwa tidak mungkin untuk memprediksi apakah seseorang akan mengalami masalah hati jika menggunakan obat ini.
Produsen Astellas mengatakan “profil manfaat-risiko Vioza secara keseluruhan tetap positif,” namun menekankan pentingnya membuat pasien dan penyedia layanan kesehatan sadar akan potensi efek samping.
Leave a Reply