Sorong, Papua Barat (ANTARA) – Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendorong budaya keselamatan navigasi di Papua Barat Selatan melalui edukasi dan peningkatan kapasitas masyarakat maritim untuk menciptakan keselamatan. dan mengamankan aktivitas maritim.
Direktur Pelayaran dan Kelautan Direktorat Jenderal Kelautan Kementerian Perhubungan RI Hendri Ginting Basorung, Selasa, mengatakan hal itu dilakukan melalui “Kampanye Keselamatan Menyelamatkan” yang diikuti 654 masyarakat atau nelayan di wilayah barat daya. Papua.
“Jadi (Kampanye Keselamatan Hemat) bertujuan untuk meningkatkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat, khususnya tentang keselamatan dan keamanan pengiriman barang, (itu) merupakan kebutuhan mutlak dan sudah menjadi budaya dalam kehidupan transportasi,” kata Hendry.
Ia mengatakan, pendidikan keselamatan navigasi di Papua Barat Daya bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan sebagai syarat utama dalam kegiatan maritim. Kampanye tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pelayaran dengan mengedepankan upaya preventif dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Menurut Hendri, Kementerian Perhubungan terus berupaya menciptakan sistem transportasi yang aman, lancar, dan andal, termasuk transportasi laut.
Ia menegaskan, hal tersebut merupakan wujud nyata komitmen Menteri Perhubungan (Manhub) Dodi Porwagandi dalam mendukung visi dan misi pemerintahan Prabhu Subianto-Gibran Recombing Raqqa.
“Salah satu wujud upaya tersebut adalah dengan terus dilaksanakannya kampanye keamanan pelayaran,” ujarnya.
Direktur Pelayanan Pelayaran dan Kelautan Kementerian Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Hendri Ginting (keempat dari kiri), Kepala KSOP Kelas I Sorong Agustinus (ketiga dari kiri), didampingi beberapa peserta kampanye keselamatan berperahu yang diselenggarakan oleh direktur. Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (10/12/2024). ANTARA/Harianto
Menurutnya, Pelabuhan Sorong merupakan pintu gerbang perekonomian di Provinsi Barat Daya Papua dan merupakan salah satu pelabuhan tersibuk yang melayani arus penumpang dan barang.
Oleh karena itu, sangat tepat untuk melakukan kampanye keselamatan navigasi di Pelabuhan Sorong, khususnya pada musim angkutan Natal dan Tahun Baru yang akan dihadapi beberapa minggu mendatang, ujarnya.
Meski demikian, ia menekankan pentingnya koordinasi antar pemangku kepentingan, pemerintah daerah, TNI-Polri, BUMN, dan operator kapal dalam menjaga kelancaran transportasi laut, termasuk pada angkutan Natal dan Tahun Baru.
Hendri menambahkan, sebelumnya kampanye keselamatan navigasi juga dilakukan di Pulau Jawa Tengah yang melibatkan hampir 800 peserta.
Sementara itu, Plt. Sekretaris Daerah (SCADA) Papua Barat Daya Jhony Way mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang telah menyelenggarakan kampanye keselamatan navigasi di wilayahnya.
“Luar biasa, kami dukung, apapun yang bisa kami bantu, kami siap. Saya berharap dengan ini mereka (nelayan) bisa mendapat keterampilan dan posisi di kapal atau di tempat-tempat yang berhubungan dengan kapal,” kata Johnny.
Direktur Pelayaran dan Kelautan, Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub Hendri Ginting (kedua dari kanan), Kepala KSOP Kelas I Sorong Agustinus (kedua dari kiri), saat ditemui media di Sorong, Papua Barat, Selasa (10/12 ).
Di tempat yang sama, Kepala KSOP Kelas I Sorong Agustinus menjelaskan kampanye tersebut merupakan rencana kerja Kementerian Perhubungan yang dilaksanakan melalui Dirjen Perhubungan Laut, untuk mendukung Rencana Prioritas Asta Cita Presiden RI. untuk periode 2024-2029.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan para nelayan yang terstruktur secara rasional dan mewujudkan keselamatan pengiriman barang dengan lebih baik,” kata Augustanos.
Selanjutnya mendukung perekonomian nelayan kecil dengan memberikan alat keselamatan gratis berupa jaket pelampung untuk menekan biaya, serta meningkatkan kesadaran keselamatan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya keselamatan pelayaran dan peraturan yang ada.
Agustinus mengatakan, kampanye ini diikuti 654 nelayan dari berbagai daerah di Provinsi Papua Barat, yakni Kota Sorong Raya, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Raja Ampat.
Ia menambahkan, sebelum mengikuti kampanye, ratusan peserta telah terlebih dahulu mengikuti Pelatihan Dasar Keselamatan Kapal Pesiar (BST KLM), Sertifikat Spesialis (SKK) 30/60 Mil dan Buku Merah Pelaut yang akan dilaksanakan pada 8 Desember mendatang. -9, 2024.
Leave a Reply