JAKARTA (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital merupakan wujud komitmen pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Raka untuk mempercepat transformasi digitalisasi.
“Pergantian nama ini menunjukkan kabinet Merah Putih mempunyai kemauan politik yang besar untuk mempercepat transformasi digital. Digitalisasi akan menjadi topik penting kementerian,” kata Nezar di Kementerian Komunikasi dan Konstruksi Digital di Jakarta, Senin.
Nezar mengatakan, langkah tersebut merupakan bagian dari visi ambisius pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menjadikan digitalisasi sebagai tema utama di seluruh aspek politik.
Oleh karena itu, dia mengatakan kementerian akan melakukan perubahan struktural untuk mendukung fokus baru ini. Proses penyesuaian, termasuk nama dan kemungkinan perubahan logo, akan dilakukan secara bertahap.
Penyesuaian ini akan dilakukan melalui koordinasi dengan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo dan seluruh jajaran terkait.
“Besok pagi kita rapat dulu (rapat pimpinan). Kita coba rumuskan, perbaiki, lalu segera ambil tindakan,” kata Nezar.
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan perubahan terminologi tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan era yang semakin bergerak ke ranah digital.
Selain itu, isu digitalisasi menjadi salah satu fokus rencana Asta Cita yang diusung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakhabumin Raqqa.
“Jadi menurut Presiden Prabowo Asta Sita, digitalisasi juga menjadi fokus yang akan kita fokuskan, sehingga nama Kementerian Komunikasi dan Informatika diubah menjadi nama Kementerian Komunikasi dan Digital disingkat Komdigi” , kata Meutya.
Pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, nama Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Kabinet Merah Putih 2024-2029 diubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Leave a Reply