Temanggung (ANTARA) – Dinas Koperasi dan Perdagangan UMKM (Dinkopdag) wilayah Temanggung, Jawa Tengah, melakukan operasi pasar (OP) minyak goreng di tiga pasar tradisional: Pasar Temanggung, Pasar Candiroto, dan Pasar Pingit.
“Hari ini Dinkopdag Kabupaten Temanggung melakukan OP mengamankan 4.020 liter atau 335 porsi MinyaKita yang diimpor dari PT Mahesi Agri Karya Surabaya,” kata Kepala Bidang Perdagangan Dinkopdag Kabupaten Temanggung Ponjo Marbagyo di Temanggung, Kamis.
Ia mengatakan, kegiatan ini dilakukan karena Harga Eceran Tertinggi (HET) MinyaKita di Temanggung lebih tinggi dibandingkan HET-nya.
Sedangkan di pasar wilayah Temanggung, harganya di atas HET yakni Rp 16.000 hingga Rp 16.600 per liter.
“Upaya ini untuk memperpendek rantai pasok di wilayah Temanggung karena harganya lebih mahal dari HET karena rantai pasoknya banyak, jadi tidak langsung dari distributor ke pengecer, tapi agen/sub agennya lebih banyak. , sehingga setiap rantai pasok memiliki biaya operasional yang besar,” ujarnya.
Ia berharap setelah operasi pasar ini, harga maksimal yang dijual pengecer ke konsumen adalah 15.700 dram per liter.
“Ini salah satu upaya kita dalam menekan inflasi di Kabupaten Temanggung, meski hak kekayaan intelektual masih stabil hingga Oktober 2024, namun tindakan yang dilakukan bersifat preventif,” ujarnya.
Ia mengatakan, upaya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan baik dengan distributor lapis kedua yang ada saat ini sebelum terjadinya kenaikan inflasi yang dapat berdampak pada salah satunya, yakni harga eceran tertinggi MinyaKita.
“Kami juga bekerja sama dengan Bulog, dan Bulog sudah merilisnya beberapa minggu lalu. Ini salah satu upaya agar masyarakat mendapatkan harga yang lebih terjangkau dan sesuai harapan pemerintah, khususnya sesuai HET,” ujarnya.
Leave a Reply