Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

UNIFIL pastikan ambil peran jaga gencatan senjata Israel-Hizbullah

BEIRUT (ANTARA) – Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNIFIL) menyatakan akan memainkan perannya untuk memastikan gencatan senjata antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, dihormati oleh semua pihak.

Gencatan senjata yang mulai berlaku pada Rabu (27/11) pukul 04.00 waktu setempat ini merupakan upaya mengakhiri perang lebih dari 14 bulan antara Israel dan Hizbullah.

“Kami akan bekerja sama dengan semua pihak terkait untuk memastikan penghentian permusuhan,” kata Unifil dalam sebuah pernyataan.

“Kami akan terus bekerja sesuai dengan mandat dan kami telah mulai menyesuaikan operasi kami dengan situasi baru ini,” kata badan tersebut.

UNIFIL menyerukan kepada semua pihak untuk melaksanakan Resolusi Dewan Keamanan PBB no. 1701 untuk dilaksanakan sepenuhnya “dalam perkataan dan perbuatan”.

Sebuah resolusi yang disahkan pada 11 Agustus 2006 menyerukan diakhirinya permusuhan antara Hizbullah dan Israel dan pembentukan zona bebas tempur di Lebanon selatan, tidak termasuk Tentara Lebanon dan UNIFIL.

UNIFIL dan personel penjaga perdamaian kami dari 48 negara tetap berada di pos mereka dan siap mendukung Lebanon dan Israel dalam fase baru dan implementasi resolusi tersebut, kata UNIFIL.

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel secara bertahap akan menarik pasukannya di selatan garis demarkasi Lebanon-Israel, atau “Garis Biru”, dan pihak Lebanon akan mempertahankan pasukan militernya di Lebanon selatan tidak lebih dari 60 hari.

Penerapan gencatan senjata akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Prancis, meski rincian mekanisme pengawasannya belum bisa dipastikan.

Sementara itu, meski belum mengeluarkan pernyataan, Hizbullah diyakini menghormati gencatan senjata tersebut dengan tidak menyerang Israel sejak perjanjian tersebut berlaku.

Serangan Israel ke Lebanon sejak Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 3.800 orang dan memaksa lebih dari satu juta warga Lebanon mengungsi, menurut pejabat kesehatan Lebanon.

Sumber: Anatolia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *