Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Indonesia Entrepreneur Challenge bantu UMKM go global dan go digital

Jakarta (ANTARA) – Indonesia Entrepreneur Challenge (IEC) 2024 membantu pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tanah air “go digital” dan “go global” menjadi “bankable”.

Bapak Wahyu Dhyatmika, Ketua Yudisium IEC 2024, mengatakan acara yang diadakan setiap tahun ini merupakan upaya bersama untuk meningkatkan kualitas pengadaan di berbagai sektor usaha sekaligus menciptakan standar kualitas dunia usaha di Indonesia.

“Ada tiga tujuan utama yang kita harapkan muncul dari acara ini. Kita ingin UMKM mampu go digital, go global dan bankable,” kata Wahyu dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, lebih dari 30 pengusaha mendapatkan penghargaan pada ajang yang digelar sebanyak 3 kali ini. Acara ini diselenggarakan oleh Tempo Media Group.

Wahyu mengatakan, jumlah pengusaha yang mengikuti kompetisi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2024 terjadi peningkatan sebesar 7 persen, dari 58.444 pada tahun 2023 menjadi 62.808 pengusaha terdaftar dari 37 provinsi.

“Jumlah ini cukup bagus karena kami kumpulkan tidak hanya secara organik melalui media sosial, tapi juga dikirimkan oleh pemerintah daerah yang menjadi mitra Tempo dalam penyelenggaraan IEC setiap tahunnya,” kata Pak Wahyu.

Proses penjurian dimulai pada bulan April dan pada bulan Agustus 2024 dilakukan diskusi yang dimulai dengan juri yang terdiri dari Tempo, Orbitin, dan tiga kementerian: Kementerian Sosial, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Pak Wahyu mengatakan, pada tahap awal, dari sekitar 62 ribu orang, dipilih 200 peserta terbaik yang kemudian diseleksi menjadi 100 orang.

Setelah itu, juri menentukan pilihan berdasarkan tiga kategori utama, yaitu berusia maksimal 40 tahun, telah menjalankan bisnis minimal 1 tahun, dan memiliki rencana bisnis ke depan. Namun tak hanya itu, pesertanya juga harus ada perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia.

“Ada sembilan kategori usaha yang muncul dari proses penjurian yaitu: fashion, digital, agribisnis dan lingkungan, perawatan tubuh dan kosmetik, pendidikan, teknologi terapan, energi baru terbarukan, peralatan rumah tangga dan produk kreatif serta satu kategori dengan peserta terbanyak. . Suka memasak,” lanjut Wahyu.

Sebelumnya Bapak Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM periode 2019-2024 menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar karena menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah Start-up terbanyak di dunia.

Sebanyak 2.562 startup mengalahkan Jerman dan Perancis (Start up Ranking, 2024) dimana 69,2 persen diantaranya didirikan oleh anak muda berusia 25-38 tahun (Kemenkominfo, 2023).

“Tren pertumbuhan wirausaha kita terus membaik, pada tahun 2023 total wirausaha muda berjumlah 20,56 persen, meningkat 1,09 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 19,48 persen,” kata Teten.

Pada saat yang sama, jumlah generasi muda yang memilih berwirausaha juga meningkat dibandingkan tahun 2022 dari 69,30% pada tahun 2022 menjadi 69,83% pada tahun 2023.

Pak Teten menyampaikan, “Inilah landasan kuat kita dalam menyongsong medali emas Indonesia tahun 2045.

Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan, Teten telah menyiapkan landasan untuk meningkatkan angka kewirausahaan melalui pusat kewirausahaan dengan menciptakan ekosistem kewirausahaan yang terkait dengan berbagai sektor terutama untuk pemberdayaan generasi muda.

Hingga Agustus 2024, sebanyak 178 program telah menjangkau 810.554 wirausaha, dengan 149 pendamping dan 63 pendamping.

Ia mengatakan, 555 di antaranya mulai mengikuti program pengungsi dengan 29 lembaga pengungsi ikut serta. Ditetapkan juga target bahwa pada tahun 2024, kita mampu menciptakan 1 juta pelaku usaha baru, yang diharapkan dapat semakin memperkuat perekonomian kita. .

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *