Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Pertunjukan cine-concert “Samsara” siap digelar 3 hari di Jakarta

Jakarta (ANTARA) – Yayasan Bakti Budaya Djarum dan sutradara Garin Nugroho siap menyuguhkan pertunjukan konser film (gabungan pertunjukan film dan musik) bertajuk “Samsara” pada 13 Desember di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. 15 Tahun 2024

Konser film “Samsara” ini merupakan perpaduan film bisu hitam putih karya Garin Nugroho, bersama Ario Bayu dan Juliet Widyasari Burnett, serta dukungan musik gamelan dan elektronik Bali. Sebelumnya, konser film “Samsara” digelar di Singapura, Bali, dan Yogyakarta, dan terakhir di Jakarta mulai Jumat (13/12) ini.

“Setelah sukses tampil di Esplanade Singapura, Program Bertutur Indonesia di Bali, dan pembukaan Jogja-NETPAC Asian Film Festival di Yogyakarta, konser film ‘Samsara’ menyapa penontonnya di Jakarta,” kata Gita. Mercusuar Selaku produser pada konser film “Samsara” di Jakarta, Jumat, seperti disebutkan dalam keterangan resminya.

Ia menambahkan, “Kami memilih Jakarta bukan hanya karena merupakan salah satu pusat seni Indonesia, namun karena kebutuhan untuk menayangkan konser Film Samsara (di Jakarta) sangat besar.”

Film “Samsara” bersetting di Bali pada tahun 30an. Film ini bercerita tentang seorang pria dari keluarga miskin (Ario Bayu), yang lamarannya ditolak oleh orang tua kaya dari wanita yang dicintainya (Juliet Widyasari Burnett).

Oleh karena itu, pria tersebut membuat perjanjian magis dengan Raja Kera dan melakukan ritual kelam untuk mendapatkan kekayaan. Namun, pada saat itu, adat ini mengutuk perempuan dan anak-anaknya untuk menderita.

Menariknya, “Samsara” bukan sekadar film bisu hitam putih. Selain itu, karya tersebut juga memuat banyak unsur pertunjukan tradisional Bali, seperti gamelan, tari tradisional, topeng dan wayang dengan musik digital digital serta perpaduan antara tari dan topeng.

Baik dalam film maupun pertunjukan film-konser kali ini, Garin menggandeng Wayan Sudirana dan grup musik Gabber Modus Operandi (Kasimyn dan Ikhsan Syahrul Alim) sebagai pengarah musik.

Wayan Sudirana adalah seorang komposer dan etnomusikologi yang mempelajari musik Bali kuno dan musik tradisional lainnya, dan berkolaborasi dengan Gabber Modus Operandi Bjork dalam album Fossora (2022).

Produksi Samsara juga menampilkan seniman dan penari ternama Indonesia dan Bali antara lain Gus Bang Sada, Siko Setyanto, master tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani dan Penari Komunitas Bumi Bajra, Bali.

Saya berharap masyarakat menerima penayangan Cine-Concert Samsara di Jakarta dengan penuh minat, dan menontonnya membawa pengalaman baru yang belum pernah dirasakan sebelumnya, ujar Ario Bayu selaku produser eksekutif dan pengisi acara “Samsara”.

Setelah disaksikan di Jakarta, konser film “Samsara” bisa disaksikan di banyak negara pada tahun 2025, salah satunya di Perth, Australia.

Untuk menyaksikan penayangan konser film “Samsara”, penonton dapat membeli tiket mulai Rp375 ribu – Rp1,2 juta melalui situs resmi https://www.tiket.com/to-do/samsara-cine-concert-. jakarta

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *