Jakarta (Antara) – Kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan dampak negatif penggunaan bahan kimia sintetis di bidang pertanian semakin meningkat. Masyarakat menjadi sadar untuk memilih bahan makanan yang sehat dan ramah lingkungan.
Seiring tumbuhnya kesadaran ini, masyarakat Indonesia mulai mempertimbangkan kembali sistem pertanian organik, atau pertanian berkelanjutan, yang memperhatikan aspek kelestarian lingkungan.
Suatu produk dapat diakui sebagai produk organik jika telah melewati proses sertifikasi resmi yang didaftarkan oleh International Organization of Organic Agriculture (IFOAM). Sistem pertanian organik dimulai dari penyiapan lahan setelah panen, memenuhi standar pertanian organik dan tidak berdasarkan pada produk organik yang dihasilkan.
Indonesia mempunyai potensi dan peluang yang besar untuk pengembangan pertanian organik dengan ketersediaan lahan, tanaman, manusia dan teknologi. Sebelum adanya program Revolusi Hijau, sistem pertanian organik sudah lama digunakan oleh petani. Hingga saat ini, di banyak daerah, para petani masih merasakan kemudahan dalam menerapkan cara bercocok tanam tersebut. Biji-bijian, pupuk kandang, sisa tanaman, sampah kota juga banyak dan mudah tersedia sebagai pupuk organik.
Harga produk pertanian organik umumnya lebih tinggi dibandingkan produk non-organik. Perbedaan harga bisa mencapai lebih dari 30 persen. Diharapkan hasil yang dicapai melalui penerapan teknologi pertanian organik yang tepat akan serupa dengan pertanian non-organik. Dengan demikian, pendapatan petani akan meningkat, lingkungan menjadi sehat dan aman, tanah menjadi subur, dan produksi tinggi dapat dipertahankan.
Sehingga dengan harga yang menarik ini para petani termotivasi dan termotivasi untuk menggalakkan pertanian organik.
Tantangan Produk Organik Indonesia
Indonesia mempunyai peluang besar produk organik di pasar dunia. Biofach, pameran produk organik terbesar kedua di dunia, digelar pada 13-16 Februari 2024 di Nuremberg Exhibition Center, Nuremberg, Jerman, dan mencatatkan omzet sebesar USD 6,02 juta.
Peluang ekspor di pasar organik merupakan peluang untuk memperkuat posisi pasar Indonesia sebagai produsen produk organik berkualitas. Banyak organisasi petani dan lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Organik Indonesia (AOI) masih berjuang untuk memenuhi kualitas, kuantitas dan keberlanjutan produk organik.
Kesulitan dalam mencapai kualitas, kuantitas dan keberlanjutan produk organik disebabkan oleh berbagai alasan. Berdasarkan analisis AOI, spesifik lahan pertanian organik, keterampilan pengembangan pertanian organik, pengelolaan dan pengelolaan pertanian menjadi kendala yang perlu diselesaikan bersama.
Pengelolaan pengembangan pertanian organik sangat penting untuk dipahami dan diterapkan pada setiap rantai pasok agar produk organik dapat memenuhi permintaan pasar dari segi kuantitas, kualitas dan keberlanjutan.
Pertanian organik harus mengembangkan sistem yang menerapkan manajemen penyuluhan pertanian dan manajemen pasca panen secara terstandar.
Pasar produk organik Indonesia terus berkembang didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat dan alasan untuk menjalani gaya hidup sehat. Pertumbuhan pasar produk organik sebesar 15-20 per tahun. Meskipun tren ini semakin meningkat, namun kendala utama yang dihadapi petani dan produsen dalam memasarkan produk organik adalah terbatasnya pasar organik di tingkat nasional dan internasional.
Pembatasan ini dibuat karena berbagai alasan, mulai dari standar produk organik hingga permintaan pasar, izin dan lisensi yang diperlukan untuk perdagangan produk organik, serta inisiatif promosi dan penjualan digital.
Inovasi produk menjadi salah satu kunci keberlanjutan bisnis. Kekayaan hasil alam petani memerlukan inovasi untuk bersaing di pasar organik dan memenuhi permintaan pasar.
Perkembangan pangan organik di bawah ini
Solusi pengembangan pangan organik di Indonesia secara umum meliputi: fasilitasi produksi pangan organik, penguatan infrastruktur dan sistem sertifikasi, penguatan keragaman dan inovasi produk, penguatan pasar dan akses, dukungan kebijakan, digitalisasi dan inovasi pemasaran, serta pemberdayaan masyarakat.
Optimalisasi produksi pangan organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Salah satunya adalah penggunaan pupuk organik seperti jerami, pupuk kandang dan kompos dari limbah tanaman dan sampah kota. Penggunaan bahan-bahan tersebut tidak hanya dapat mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, tetapi juga meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.
Selain itu, peningkatan kapasitas petani sangat penting dalam mendukung pertanian organik. Melalui pelatihan intensif, petani dapat memperoleh keterampilan yang memenuhi standar IFOAM dalam pertanian organik. Pelatihan ini mencakup pengelolaan lahan ramah lingkungan, teknik pasca panen yang efisien dan inovasi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian organik untuk mendorong produksi pangan organik yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Penguatan infrastruktur dan sistem sertifikasi sangat penting untuk mendukung pengembangan sektor pangan organik. Salah satu langkah utamanya adalah mempercepat proses sertifikasi produk organik dengan menciptakan lebih banyak lembaga sertifikasi organik (LSO) yang terdaftar di IFOAM.
Sertifikasi ini memberikan jaminan mutu dan keamanan produk organik yang penting untuk memperluas akses pasar secara nasional dan internasional. Selain itu, pembangunan infrastruktur pascapanen diperlukan untuk distribusi produk organik yang efektif. Penyediaan fasilitas seperti gudang penyimpanan yang memadai, peralatan pengemasan yang efisien dan teknologi pengolahan yang modern dapat membantu menjaga kualitas produk, memperpanjang umur simpan dan meningkatkan daya saing produk organik di pasar internasional.
Salah satu langkah diversifikasi dan inovasi produk adalah promosi pangan organik menjadi produk bernilai tambah seperti minyak kelapa murni (VCO), tepung mokaf, kopi organik, kakao organik, dan berbagai produk inovatif lainnya. Produk-produk ini tidak hanya akan memperluas pasar tetapi juga meningkatkan pendapatan petani dan pedagang.
Selain itu, peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan sangat penting untuk mengembangkan produk organik baru guna memenuhi preferensi konsumen modern, seperti makanan ringan sehat dan produk siap saji berbahan organik. Investasi dalam penelitian dan pengembangan ini memperkuat daya saing produk organik di pasar yang semakin bergejolak dan mendukung keberlanjutan industri makanan organik.
Penguatan pasar dan aksesibilitas produk organik diperlukan untuk memperluas jangkauan produk di berbagai segmen pasar. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan akses terhadap pasar lokal, khususnya di kota-kota besar melalui jaringan supermarket, pasar khusus organik, dan e-commerce.
Selain itu, kampanye kesadaran konsumen mengenai manfaat produk organik harus diperkuat untuk meningkatkan permintaan. Di sisi lain, perluasan pasar internasional harus didorong dengan melonggarkan peraturan ekspor, memberikan insentif kepada eksportir dalam negeri, dan mempromosikan produk organik Indonesia di pameran internasional. Hal ini akan membuka peluang baru bagi produk organik Indonesia dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.
Dukungan kebijakan yang kuat sangat penting bagi keberhasilan pengembangan sektor pangan organik. Salah satu langkah yang perlu dilakukan adalah memperkuat kebijakan tersebut dengan memperkuat koordinasi antar lembaga terkait seperti Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan BPOM. Tujuannya adalah untuk memastikan kinerja program pengembangan pangan organik mulai dari tahap produksi hingga pemasaran. Selain itu, insentif finansial juga harus diberikan kepada petani dan produsen yang beralih ke sistem pertanian organik. Insentif seperti subsidi pupuk organik atau pembebasan pajak peralatan pertanian mendorong lebih banyak pelaku komersial beralih ke pertanian organik, sehingga meningkatkan volume produksi dan kualitas produk organik yang tersedia di pasar.
Digitalisasi dan inovasi pemasaran adalah kunci efisiensi dan daya saing produk organik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan platform digital yang menghubungkan petani langsung dengan pasar, sehingga mengurangi rantai distribusi yang panjang dan meningkatkan keuntungan petani.
Platform ini memungkinkan petani mengakses informasi dengan cepat dan memasarkan produknya dengan mudah.
Selain itu, strategi promosi kreatif melalui media sosial, kampanye digital dan influencer dapat digunakan untuk mempromosikan produk organik sebagai gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. Selain meningkatkan visibilitas produk, penggunaan media digital menciptakan kesadaran konsumen akan pentingnya penggunaan produk organik untuk kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Petani atau produsen organik dapat mengikuti pameran produk organik nasional dan internasional. Melalui pameran ini, produsen dapat mempresentasikan produknya kepada konsumen yang pada akhirnya memperluas akses pasar dan permintaan terhadap produk organik.
Pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk pengembangan sektor pangan organik. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat manajemen pertanian, akses pasar dan inovasi produksi organik adalah dengan memperkuat organisasi petani. Dengan bantuan organisasi petani, petani mempunyai akses mudah terhadap informasi, produk dan pasar yang lebih luas.
Kemitraan dengan organisasi non-pemerintah (LSM) akan meningkatkan dukungan kepada petani kecil dan membantu mereka mengembangkan keterampilan dan teknologi yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi pertanian organik. Di sisi lain, pendidikan konsumen sangat penting untuk mempromosikan manfaat makanan organik bagi kesehatan dan lingkungan. Melalui seminar, pameran sekolah, dan program pendidikan, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya mengonsumsi produk organik, yang akan merangsang permintaan dan mendukung keberlanjutan industri makanan organik.
Dalam solusi ini, pengembangan pangan organik di Indonesia akan meningkatkan kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan dan berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar organik global.
*) Karthika Sri adalah mahasiswa PhD bidang Ilmu Pangan, Sekolah Pascasarjana, IPB University.
Leave a Reply