Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Kiat efisienkan penggunaan energi menurut pakar

JAKARTA (ANTARA) – Perusahaan manajemen energi dan otomasi energi global Schneider Electric membagikan pedoman penggunaan energi industri untuk meningkatkan produktivitas dengan mengurangi limbah.

“Limbah energi masih menjadi masalah di industri. Tindakan seperti mematikan listrik, kontrol suhu yang tidak memadai, dan menjalankan mesin sepanjang waktu dapat meningkatkan biaya tenaga kerja dan menghambat produktivitas. media masterclass dengan topik “Efisiensi Energi” diadakan di Jakarta pada Selasa (12 Oktober ), Martin Setiawan, presiden Schneider Electric Indonesia dan Schneider Group Timor-Leste, mengatakan: “Perusahaan-perusahaan ini harus segera dilikuidasi.”

Ia mengatakan langkah pertama dalam mengurangi konsumsi energi adalah pemantauan energi.

Analisis ini membantu mengukur penggunaan dan menjadi dasar untuk mengembangkan strategi efisiensi energi. Efisiensi juga dapat ditingkatkan dengan memasang penggerak kecepatan variabel atau perangkat elektronik yang tidak mengonsumsi terlalu banyak energi.

Mesin juga berperan penting dalam efisiensi energi, ujarnya. Melalui kontrol berbasis data yang presisi, kosmetik memungkinkan parameter seperti suhu, tekanan, dan aliran diatur tanpa pengorbanan. Pemantauan berbasis perangkat lunak juga membantu mengidentifikasi area kerusakan sehingga solusi dapat diterapkan dengan cepat.

Selain itu, digitalisasi melalui aplikasi berbasis cloud dan analisis tingkat lanjut membuat data penggunaan energi menjadi transparan. Misalnya, dasbor prediktif membantu pengguna mengelola perangkat pintar sekaligus mengembangkan langkah-langkah efisiensi energi jangka panjang.

Ia mengatakan kombinasi otomatisasi dan teknologi digital dapat menjadi solusi bagus untuk mengurangi konsumsi energi di pabrik sekaligus mempertahankan lapangan kerja.

Schneider menjelaskan, konsumsi energi Indonesia pada tahun 2023 hanya bisa mencapai 24%, lebih kecil dari yang disepakati dalam Nationally Defeded Contribution (NDC) yang diberikan kepada PBB.

Angka ini dihitung berdasarkan emisi pada tahun 2017, dengan perolehan tahunan sekitar 4%. Untuk mencapai tujuannya mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 36% pada tahun 2030, Indonesia perlu meningkatkan produksi listrik sebesar 11% setiap tahun mulai tahun 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *