JAKARTA (ANTARA) – Pebulu tangkis Indonesia Hendra Setiwan mengaku sudah memikirkan pensiun sejak Oktober sebelum benar-benar menyampaikan keputusannya mengakhiri 20 tahun kariernya sebagai atlet tapuk bolo beberapa hari lalu.
“Baru setelah turnamen terakhir (China Masters) saya pikir tahun ini hasilnya kurang bagus, hanya satu final (Australia Terbuka), jadi hanya itu yang membuat saya memutuskan untuk berhenti, selain saya sudah sangat tua. (40 tahun),” jelasnya saat diambil sumpahnya di hadapan wartawan di GOR UNJ Rawamangun, Jakarta, Kamis.
Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 itu mengaku lelah dengan perjalanannya sebagai spesialis ganda putra selama hampir tiga dekade.
“Masih jalan (antusiasme), tapi ini cukup, buat saya cukup,” kata Hendra.
Terkait pengalaman berkesan selama berkarir di bulutangkis, juara dunia empat kali itu mengatakan, Olimpiade Beijing 2008 dan Marquis Kidou masih membekas di hati.
“Tapi banyak juga kesedihannya. Saya juga mengalami kemunduran, ketika tahun 2012 saya tidak lolos ke Olimpiade, kemudian tahun 2016 saya tidak mendapatkan medali di Rio dan saat itu karena saya sangat mencintai.” Jadi itu masa-masa sulit saya,” kata Hendra.
“Kalau (gelar) tidak diraih, yang pertama pasti Piala Sudirman, juga medali Olimpiade bersama Ahsan, yang terakhir di Tokyo hanya nomor empat,” ujarnya lagi.
Terkait rencana masa depannya, Hendra mengaku ingin berlibur dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Selain itu, Hendra juga mempertimbangkan untuk memulai bisnis dan membuka lapangan bulu tangkis dengan sponsor di masa depan.
“Kalau bisa ke depannya (bisa juga dibangun akademi). Nanti mungkin kalau ada lapangan lain dibangun bersama (Mohamed) Ahsan, dan Pasak Warang. Mudah-mudahan lancar,” kata Hendra.
Leave a Reply