JAKARTA (Antara) – Pengamat politik Universitas Isa Unggul Jameeluddin Silitonga mengatakan pasangan calon Gubernur DKI Jakarta dan Wakil Gubernur DKI Jakarta sebaiknya fokus pada isu inti jika pemilihan kepala daerah (Pilkada) digelar dua putaran. .
“Kita harus lebih fokus pada masyarakat bawah karena jumlahnya besar,” kata Jamiluddin saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Jamiluddin mengatakan, kedua pasangan calon (Paslon) harus mengembangkan program yang menjawab kebutuhan masyarakat miskin, salah satunya adalah perumahan dan lapangan kerja.
“Dari segi lapangan kerja, dalam 10 tahun terakhir kita tahu angka pengangguran tentu naik, sehingga kita pastikan bisa menyiapkan lapangan kerja bagi lulusan sarjana dan lulusan SMA,” ujarnya.
Sasaran berikutnya adalah masyarakat kelas menengah dan atas yang lebih kritis dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi emisi.
“Emisi di Jakarta seringkali tinggi dan masyarakat kelas menengah atas menganggap Jakarta tidak layak huni,” ujarnya.
Sehingga para calon sudah mempunyai program yang tepat bagaimana cara meraih partisipasi pemilih, dan mereka berharap tidak ketinggalan jauh jika ada pemilu kedua.
Ia mengatakan, kedua kandidat harus membuat program yang tepat.
Calon gubernur dan wakil DKI no. 3 Pramono Anung dan Rano Karno menyatakan kemenangan pada Pilkada DKI Jakarta dengan perolehan suara putaran pertama sebesar 50,07 persen.
Sementara itu, DKI mengungkap tim pemenangan Gubernur DKI Jakarta-Kawaguba Jodi No. Nomor 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), diselenggarakan Pilkada Jakarta 2024 dalam dua putaran.
Berdasarkan Keputusan KPU Jakarta No. 29 Tahun 2024, Pilkad Jakarta putaran kedua akan digelar pada Rabu, 26 Februari 2025.
Putaran kedua direncanakan setelah KPU menjumlahkan hasil penghitungan suara putaran pertama yang berlangsung Rabu (27 November) hingga Senin (16 Desember).
Sebelum putaran kedua, KPU akan memutuskan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan mengikuti pemilu tahap kedua pada Selasa, 7 Januari 2025.
Leave a Reply