Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Amran kembali ditunjuk jadi Mentan di era Prabowo

JAKARTA (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Andi Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentana) di pemerintahan Merah Putih periode 2024-2029.

Penunjukan tersebut disampaikan Presiden Prabowo usai jamuan makan malam bersama calon menteri dan wakil menteri di Gedung Negara, Jakarta, Minggu malam.

“Dr. H. Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian,” kata Prabowo saat membacakan daftar menteri di Kabinet Merah Putih.

Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 27 April 1968 ini masuk dalam daftar 33 orang calon menteri yang diajukan Prabowo untuk menjadi menteri di Kabinet Merah Putih.

Amran merupakan anak ketiga dari 12 bersaudara yang lahir dari ayah Andi B. Sulaiman Dahlan Petta Linta, seorang veteran, dan ibu Andi Nurhadi Petta Bau.

Lahir di Bone, ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di daerah tetangga, Barru, tempat ia tinggal selama 7 tahun dan pertama kali bersekolah di sekolah dasar. Ia kemudian kembali ke Bone dan menyelesaikan 12 tahun pertamanya di sekolah dasar.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Amran mempelajari ilmu pertanian di Universitas Hasanuddin Makassar mulai tahun 1988 dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1993.

Ia kemudian menerima gelar Master dan Master dari universitas yang sama masing-masing pada tahun 2003 dan 2012, dalam mata pelajaran yang sama. Dia lulus dengan penghargaan tertinggi dan mematenkan beberapa antibiotik.

Amran merupakan lulusan Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) dan juga tercatat sebagai dosen di universitas tersebut. Ia juga seorang penemu dan memegang lima paten.

Dengan berbagai pengalamannya, Amran pernah menjabat sebagai karyawan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV pada tahun 1997 dan terakhir menjabat sebagai Kepala Logistik di PTPN sebelum akhirnya memutuskan mengundurkan diri.

Pada tahun 2007, ia juga menerima Penghargaan Satya Lencana Pembangunan pada Asosiasi Pengusaha Pertanian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain itu, penghargaan lainnya antara lain Anugerah FKPPI tahun 2011 di Bali dan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden RI Joko Widodo pada tahun 2020.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ditunjuknya Amran sebagai Menteri Pertanian di pemerintahan Prabowo, mengingat prestasi dan pengalamannya selama bertahun-tahun di bidang pertanian.

Amran menjabat Menteri Pertanian pada periode pertama pemerintahan Jokowi pada tahun 2014 hingga 2019, saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Selama ini, berbagai program khusus khususnya konsumsi beras dapat dilaksanakan pada tahun 2017, 2019, dan 2020.

Amran kemudian dilantik menjadi Menteri Pertanian terakhir pada 25 Oktober 2023 menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang sebelumnya mengundurkan diri sebagai Menteri Pertanian setelah menjadi tersangka kasus korupsi di Kementerian Pertanian.

Pada periode kedua, Amran berupaya meningkatkan alokasi pupuk bersubsidi pada 2024 menjadi 9,55 juta ton dari sebelumnya 4,7 juta ton.

Bantuan tersebut ditujukan untuk meningkatkan hasil panen dan membantu petani menghadapi tantangan kondisi cuaca ekstrem seperti El Nino.

Selain itu, Amran terus mendorong pertanian modern melalui permesinan dan teknologi. Program seperti pemompaan terus dilakukan di berbagai sektor pertanian untuk mengatasi kelangkaan air, terutama peningkatan penanaman di lahan kering.

Alhasil, berkat berbagai upaya yang dilakukan Amran, Presiden Jokowi mendapat Medali Agricola dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO). Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu di Gedung Negara, Jumat (30/8).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *