Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Satgas Imunisasi IDAI ingatkan warga jangan menyepelekan cacar air

JAKARTA (ANTARA) – Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia mengingatkan masyarakat untuk tidak mengabaikan penyakit cacar air pada anak karena dapat menimbulkan banyak komplikasi seperti infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak serta infeksi paru-paru.

“Beberapa anak yang terkena cacar dapat mengalami komplikasi serius akibat infeksi bakteri pada kulit, bahkan dapat berujung pada pneumonia,” kata anggota Pokja Imunisasi IDAI, Prof. Dr. Dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), MSi., dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Cacar air atau cacar air disebabkan oleh infeksi virus varicella zoster dan ditandai dengan ruam merah dan gatal di banyak bagian tubuh. Biasanya ruam pertama kali muncul di wajah dan tubuh, kemudian berubah menjadi lepuh kecil yang menyebar ke seluruh tubuh.

Penyakit ini menyebar sangat cepat di lingkungan sekolah atau rumah. Oleh karena itu, jika seorang anak tertular penyakit cacar, sebaiknya ia tidak bersekolah sampai bekas cacarnya mengering dan muncul lepuh baru.

Anak penderita cacar air juga sebaiknya tidak bermain dengan kakak, adik, atau anak lain karena mereka mudah tertular. Sebaliknya, keluarga, guru, dan teman sekolah penderita cacar harus sering mencuci tangan dan mencuci dengan sabun untuk menghindari penyebaran infeksi.

Pakaian, handuk, pisau, dan mainan bagi penderita cacar juga harus dicuci terpisah dan dijemur. Namun, virus cacar bisa menyebar tanpa terlihat, kata Soedjatmiko.

Menurutnya, cara mencegah penyakit cacar yang paling mudah dan efektif adalah dengan mendapatkan vaksin cacar sejak usia satu tahun. Dengan satu suntikan, kekebalan terhadap cacar mulai berkembang dalam waktu dua minggu.

“Untuk kekebalan yang optimal, akhiri dengan pemberian vaksin dosis kedua yang dapat berupa kombinasi vaksin varicella dan MMR,” jelas Soedjatmiko.

Kemudian merekomendasikan agar teman atau anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita cacar air untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin, dalam waktu lima hari setelah terpapar, jika mereka belum menerima vaksin cacar air.

Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk menjauhi penderita penyakit cacar, karena jika tertular, infeksi ini dapat membahayakan janin dalam kandungan.

Beberapa sekolah di berbagai daerah di Indonesia, antara lain Silikon, Tangsel, dan Situbondo, telah melaporkan adanya kasus cacar air.

Di Jakarta, Pemprov DKI terus menggalakkan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) melalui pelayanan kesehatan masyarakat kepada warga, sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memberikan peringatan dini terhadap kasus baru cacar air.

Organisasi tersebut memberikan saran untuk membawa makanan dan perlengkapan mandi pribadi, mempraktikkan etika batuk, dan menggunakan masker jika Anda sakit.

Selain itu, warga diminta segera mencari pertolongan medis jika mengalami gejala penyakit cacar. Mereka segera dirawat dan dikarantina di rumah.

Di sisi lain, Dinas Kesehatan DKI telah menerbitkan Surat Edaran (SE) tentang kewaspadaan dini penyakit mulut dan kuku (HFMD), cacar air, dan campak di seluruh fasilitas kesehatan di DKI Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *