Jakarta (ANTARA) – Tottenham Hotspur mengajukan banding atas larangan tujuh pertandingan yang dijatuhkan kepada Rodrigo Bentancur oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) karena diduga melontarkan pernyataan rasis terhadap kapten tim Son Heung-min.
FA juga mendenda Bentancur sebesar 100.000 poundsterling (Rp 2 miliar).
Meski kami menerima keputusan terhadap Rodrigo, kami menilai sanksi yang diberikan sangat berat, tulis Tottenham Hotspur dalam laman resminya di Jakarta, Kamis.
Tottenham telah mengonfirmasi bahwa Bentancur tetap diskors dari kompetisi domestik selama proses banding.
“Klub tidak akan memberikan komentar lebih lanjut selama periode tersebut,” tulis Tottenham.
Dalam pernyataan resmi pada hari Senin, FA mengatakan Komisi Regulasi Independen FA menjatuhkan larangan tujuh pertandingan dan denda £100.000 pada Bentancur karena melanggar Peraturan FA E3.1 dalam sebuah wawancara.
FA menilai Bentancur melontarkan pernyataan dengan kata-kata tidak pantas yang cenderung kasar dan/atau menghina.
Berdasarkan Peraturan FA E3.2, pesepakbola asal Uruguay kemudian dianggap melakukan “pelanggaran serius” yang berkaitan dengan kewarganegaraan dan/atau ras dan/atau etnis.
Berdasarkan bukti yang ada, FA menjatuhkan sanksi lebih lanjut, meski Bentancur membantah tuduhan tersebut di persidangan.
Terkait kasus ini, media olahraga ternama The Athletic mengabarkan, kejadian tersebut terjadi pada Juni 2024, saat gelandang bertahan berusia 27 tahun itu diwawancarai dalam sebuah program di saluran TV Uruguay.
Saat diwawancarai jurnalis Rafa Cotelo, Bentancur mengatakan rekannya asal Korea Selatan yang juga kapten Tottenham Hotspur sulit dibedakan dengan sepupunya karena “mereka semua mirip”.
Bentancur meminta maaf kepada Son secara terbuka dan pribadi. Meski demikian, FA masih menyelidiki serius masalah tersebut.
Leave a Reply