Jakarta (ANTARA) – Turnamen Daihatsu Indonesia Masters Super 500 2025 rencananya digelar di Istor Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, tahun depan, pada 21-26 Januari 2025.
Lebih dari 190 atlet kelas dunia akan memperebutkan total hadiah mengesankan sebesar US$475.000 atau sekitar Rp7,5 miliar dalam turnamen BWF World Tour Circuit ini. Penghargaan ini merupakan peningkatan total sebesar Rp6,3 miliar dibandingkan ajang sebelumnya.
Indonesia adalah jantungnya dunia bulu tangkis, dan Daihatsu Indonesia Masters tetap menjadi panggung utama bagi para atlet untuk memulai musimnya, kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis (PBSI) Fadil Imran di Jakarta, Selasa.
Keberlanjutan kerja sama antara Daihatsu dan PBSI terus menandai Indonesia Masters sebagai salah satu ajang terdepan di dunia bulu tangkis, setelah pada edisi sebelumnya para pecinta bulutangkis tanah air menyaksikan ganda putra Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin tampil sebagai juara.
Di Indonesia Masters 2025, para penggemar bisa menyaksikan enam hari seru para atlet papan atas Tanah Air, seperti Jonatan Christie, Anthony Ginting, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, dan Gregoria Mariska Tunjung – yang masih baru atau baru saja meraih medali perunggu di Paris 2024. Olimpiade.
“Kami mengapresiasi dukungan tiada henti dari Daihatsu sebagai sponsor utama sejak tahun 2018. Bersama-sama kita akan terus membesarkan dan mengembangkan olahraga ini di Indonesia,” kata Fadil.
Sementara itu, Marketing Manager PT Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani mengatakan, pihaknya sangat bangga bisa berkolaborasi dengan PBSI dalam menyelenggarakan turnamen kelas tersebut.
“Sebagai sponsor utama, Daihatsu merasa bangga dengan pencapaian yang kami capai dalam mempromosikan Indonesia Masters. Tahun ini, bersama PBSI, kami bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para penggemar bulutangkis. “ucap Sri.
Pebulutangkis putri Gregoria pun mengungkapkan rasa antusiasnya. Ia mengaku sangat bersemangat menyambut turnamen ini di hadapan ribuan suporter yang memadati Istora pada Januari lalu.
Pada edisi sebelumnya, tunggal putri berusia 25 tahun terhenti di babak perempat final di mana ia kalah dari Nozomi Okuhara dari Jepang dengan skor 20-22, 11-21.
“Berkompetisi di Istora bersama para penggemar kami yang penuh semangat adalah hal yang selalu saya nantikan. Saya tidak sabar untuk kembali merasakan atmosfer luar biasa ini, dan saya akan memberikan yang terbaik,” kata Gregoria.
Leave a Reply