Jakarta (ANTARA) – Pemuda Pancasila (PP) DKI Jakarta siap merebut pasangan calon wakil presiden Gubernur dan Presiden DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) jika Pilkada Jakarta digelar dua putaran.
Ketua Bidang Pemuda PP DKI Jakarta Shaquille Rekardianto di Jakarta, Sabtu, meyakini Pilkada Jakarta akan berlangsung dua periode karena berdasarkan data hitung cepat, tidak ada calon yang memperoleh suara terbanyak 50 persen untuk menang.
Kami yakin ini akan bertahan hingga babak kedua. Dan kami berniat mempertahankan dan bertarung bersama pasangan Ridwan Kamil – Suswono hingga akhir babak kedua, kata Shaquille dalam sambutannya.
Meski demikian, Ketua Persatuan Pelajar dan Pelajar PP DKI (SAPMA) memastikan masih menunggu hasil pemungutan suara KPU DKI Jakarta.
Shaquille berharap ke depannya seluruh pasangan peserta menghormati hasil yang diputuskan KPU DKI Jakarta.
Namun, jika Pilkada Jakarta berlangsung dua kali, dia meminta masyarakat ikut serta memilih calon unggulan yang bisa menjadikan Jakarta kota global.
Dan bagi masyarakat Jakarta, khususnya generasi muda Jakarta, mari berpartisipasi dan datang ke TPS pada pemungutan suara kedua. Karena masa depan Jakarta tergantung pada suara warganya, ujarnya.
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata sebelumnya mengatakan pengumuman hasil Pilkada DKI Jakarta akan dilaksanakan paling lambat 16 Desember 2024 karena pada 28 November 2024 hingga 3 Oktober Februari 2024, KPU hanya mengulang. – diajarkan di tingkat kabupaten.
Pengembalian tingkat kabupaten/kota akan selesai pada 5-7 Desember 2024. Selanjutnya, pengembalian dan penetapan hasil kabupaten akan selesai pada 9-11 Desember 2024. Tahap negara dijadwalkan pada 10-16 Desember.
Sekretaris Tim Dampak Pasangan RIDO, Basri Baco, sebelumnya juga meminta masyarakat Jakarta dan pasangan tersebut bersabar menunggu pengumuman dari KPU karena menurut undang-undang, keputusan tersebut bersifat final dan mengikat jika ada pemenang. Pilkada. dari KPU.
Oleh karena itu, diharapkan tidak ada partai atau kelompok kandidat lain yang mengklaim Pilkada Jakarta sukses dan menang dalam satu putaran. Sebab permintaan tersebut berpotensi menimbulkan dampak negatif karena dapat mempengaruhi opini masyarakat.
“Kita harus menyusun yang namanya quick count atau real count, yang bukan alat penghitungan suara karena masih ada kemungkinan kesalahan, misalnya salah masukan, salah informasi, salah informasi,” kata Basri Baco.
Dia mengatakan, menurut undang-undang, dokumen resminya adalah pembaharuan KPU mulai dari TPS, kabupaten dan daerah, kota hingga provinsi.
Leave a Reply