Jakarta (Antara) – Musisi sekaligus aktris Maudi Ayunda merilis album terbarunya, One Day, setelah sekian lama hiatus, dan kini album tersebut sudah tersedia di berbagai platform streaming musik.
Saat ditemui di acara peluncuran album Pada Satu Hari di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, Maudi bercerita tentang proses di balik layar pembuatan full album keempatnya. Bahkan, ia sempat bosan dengan musik untuk sementara waktu karena aktivitas filmnya, pendidikannya, dan lain sebagainya.
“Ada suatu masa ketika saya tidak ingin bermusik lagi, saya hanya merasa musik adalah media yang sangat sulit (untuk dijalani),” kata Maudie.
Pada titik tertentu, Maudie merasa musik adalah media yang memberinya kebebasan lebih dalam bercerita. Nah, selama 1,5 tahun terakhir, Maudie kembali menggarap musiknya dan membuat album One Day yang dirilis hari ini (3/12).
Menariknya, judul album One Day menawarkan makna ganda sebagai awal cerita, sekaligus referensi momen atau waktu tertentu. Kenangan masa lalu dan harapan masa depan.
Dalam “One Day”, setiap lagu mengundang diskusi melalui teks puitisnya dan seolah membawa pendengarnya ke dalam dunia penceritaan yang imersif. Dalam album ini, Modi mencoba menyatukan bagian-bagian pengalaman hidupnya yang penuh nostalgia, cinta dan pencarian jati diri, sekaligus menunjukkan sisi dirinya yang lebih dewasa dan introspektif.
“Setiap lagu adalah bab individual, bagian dari cerita lebih besar yang mencerminkan tidak hanya perjalanan pribadi saya, tapi juga pengalaman kolektif kita,” kata pemain berusia 29 tahun itu.
“Entah itu jatuh cinta, mempertanyakan tempat kita di dunia, atau sekadar mencoba memahami emosi kita yang terkadang rumit,” tambahnya.
Dengan gaya reflektifnya, Maudie menyentuh topik-topik seperti kesehatan mental, tantangan hidup di perkotaan, keinginan untuk terhubung tanpa henti di dunia maya, dan dampak media sosial dalam album One Day.
Kata-kata hangat mengajak pendengar untuk berhenti sejenak dan merenung, sekaligus mendorong mereka untuk mengambil tindakan. Mulailah dengan menerima kerapuhan diri sendiri, menghadapi tantangan dunia modern, atau mengingat sesuatu yang benar-benar berharga.
“Ketika orang-orang mendengarkan album ini, saya berharap mereka menemukan apa yang mereka cari, apakah itu kedamaian, rasa percaya diri, atau pengingat bahwa kita semua bersama-sama,” kata Maud. .
Dalam album “Suatu hari” “Bulan, bawa aku pulang”, “Hari itu”, “Kota puisi (bersama Ivan Fales)”, “Suatu hari”, “Lihat, dengarkan, pahami”, “Hari itu”, “Hari itu”, ada 10 lagu seperti “Satu Hari”. Dikenali dengan jeda, “rompi biru”, “layar”, “cahaya” dan “satu langkah”.
Seluruh lagu dari album tersebut dapat didengarkan di berbagai platform streaming musik seperti Spotify, YouTube Music dan lain-lain. Selain itu, video musik untuk “Day That” dan “Pussy Kota” (menampilkan Evan Fales) tersedia di saluran YouTube resmi Trinity Optima Productions.
Leave a Reply