Solo (ANTARA) – Ia ingin meningkatkan kesadaran perusahaan-perusahaan industri tekstil di Indonesia melalui seminar yang memperkenalkan teknologi tekstil canggih dan ramah lingkungan, kata presiden Asosiasi Produsen Mesin Tekstil Italia (ACIMIT). Marco Salvador.
“Jadi saya harap kita bisa membantu mengubah kepekaan dan pemahaman,” ujarnya dalam seminar yang digelar di Solo, Jawa Tengah, Selasa (11/12).
Menurutnya, pelaku industri TPT di Indonesia harus memahami bahwa kebutuhan masyarakat terus berkembang dan berkembang, dan perkembangan tersebut harus menuju ke arah yang benar, terutama menghormati lingkungan dan harkat dan martabat manusia.
Menurutnya, Jakarta berkembang pesat dan ke arah yang tepat karena masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Hal serupa juga terjadi pada perkembangan teknologi di sektor tekstil.
Melalui lokakarya yang diselenggarakan oleh Italian Trade Agency (ITA) – Commercial Promotion Office Kedutaan Besar Italia – bersama ACIMIT, Italia ingin lebih meningkatkan kesadaran di kalangan perusahaan di sektor tekstil dan pakaian Indonesia untuk berkontribusi terhadap perlindungan lingkungan dengan solusi yang efektif. dan teknologi hemat energi. agar tidak merusak lingkungan, ujarnya.
“Jadi yang kami lakukan sekarang adalah mencoba meningkatkan teknologi untuk mengurangi konsumsi energi dan tentunya mengurangi polusi,” ujarnya. Apa yang kami lakukan sekarang adalah mencoba mengatasi perubahan iklim.”
Melalui lokakarya ini, Salvade ingin menyoroti pentingnya pengurangan konsumsi energi dalam penggunaan teknologi tekstil untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
Ia menambahkan: “Jadi perdebatan hari ini penting, karena lebih sedikit energi berarti lebih sedikit biaya. “Tetapi kami harus berpikir bahwa kami harus bekerja sebersih mungkin.”
Selain dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada 12 November, workshop juga akan digelar di Bandung, Jawa Barat pada 14 November 2024.
Dalam seminar tersebut, 17 produsen tekstil asal Italia hadir untuk mempromosikan teknologi inovatif mereka dengan berbagai spesialisasi di sektor tekstil, antara lain finishing, pencelupan, nonwoven, pemintalan, penenunan, perajutan, dan laboratorium tekstil.
Konferensi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan di industri tekstil Jawa Tengah untuk memperoleh informasi terkini mengenai digitalisasi, Internet of Things (IoT), serta solusi berkelanjutan dalam penggunaan teknologi tekstil.
Teknologi ini tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri tekstil lokal, namun juga membantu melindungi lingkungan, katanya.
Leave a Reply