PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (ANTARA) – Konflik yang sedang berlangsung membuat warga Palestina di Jalur Gaza tetap berada dalam bahaya besar, terutama warga sipil yang berusaha bertahan dari pengepungan Israel di wilayah utara, kata badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (29/11).
Komisaris Jenderal Regional Bantuan dan Pekerjaan Timur Dekat untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan operasi militer yang sedang berlangsung di wilayah utara telah memaksa 130.000 orang mengungsi dalam tujuh minggu terakhir.
Di Gaza utara, termasuk Kota Gaza, kekurangan gas untuk memasak telah memaksa beberapa rumah tangga untuk membakar sampah untuk bahan bakar, sehingga meningkatkan risiko infeksi pernafasan pada saat layanan kesehatan masih terbatas, menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB. . . berita (OCHA).
Program Pangan Dunia (WFP) melaporkan bahwa ketika krisis kelaparan memburuk, harga bahan pangan umum meningkat lebih dari 1.000 persen dibandingkan harga sebelum konflik.
Pekan ini, WFP berhasil mengirimkan tepung terigu ke toko roti di Jalur Gaza. Meskipun tujuh pusat di Gaza tengah masih beroperasi baru-baru ini, mereka ditutup dan dibuka kembali secara berkala karena kekurangan tepung dan bahan bakar.
Roti adalah mata pencaharian banyak keluarga di Jalur Gaza dan seringkali menjadi satu-satunya makanan yang bisa mereka peroleh. Badan tersebut mengatakan penting bagi kue untuk tetap terbuka dan mendapatkan akses terhadap nutrisi penting, termasuk biji-bijian dan lemak.
Warga Palestina menerima makanan gratis dari pusat distribusi makanan di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah, 23 November 2024. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad) Mitra bantuan PBB juga melaporkan kekurangan perumahan yang cukup untuk ratusan ribu orang orang. pengungsi akibat perang di Gaza. Saat ini, kurang dari seperempat kebutuhan perumahan di Gaza terpenuhi, sehingga hampir 1 juta orang berada dalam risiko kemiskinan saat musim dingin mendekat.
OCHA mengatakan bahwa sekitar 545.000 orang tinggal di bangunan yang rusak dan tempat penampungan sementara, dan menekankan pentingnya memastikan bahwa ribuan kain dan bahan untuk perbaikan rumah dapat dikirim ke Gaza tanpa penundaan.
Di selatan, hujan yang membanjiri rumah-rumah di pantai al-Qarar telah memaksa ratusan keluarga mengungsi ke kota Hamad di Khan Younis dalam enam hari terakhir.
Di Tepi Barat, OCHA melaporkan situasi yang memburuk bagi rakyat Palestina. Dari 19 November hingga 25 November, pasukan Israel membunuh sembilan warga Palestina, termasuk satu anak-anak. Tujuh dari sembilan orang tewas dalam operasi militer Israel selama 48 jam di Jenin.
Leave a Reply