Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

LPDB-KUMKM siap dukung perkuat peran KUD di era Prabowo

SUBANG, JAWA BARAT (ANTARA) – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyatakan akan mendukung program pemerintah selanjutnya untuk memperkuat peran koperasi unit desa (KUD).

Dalam temu media di Subang, Jawa Barat, Sabtu, Direktur Usaha LPDB-KUMKM Crisdianto Soedarmono mengatakan, beberapa program perkantoran seperti Rumah Produksi Bersama Tenaga Surya Nelayan (SOLUSI) bekerjasama dengan koperasi seperti Nelayan, KUD.

“Kemudian otomatis kerja sama dengan KUD akan kami optimalkan,” ujarnya.

Meski demikian, diakuinya pula terdapat tantangan dalam pengembangan KUD, khususnya terkait pengelolaan atrisi.

Cristiano mengatakan rata-rata manajer KUD saat ini berusia lebih tua dan menghadapi tantangan dalam pembaruan kepemimpinan. Namun, ia melihat perkembangan positif dengan diperkenalkannya program pembentukan kader di banyak KUD.

“Saya berharap ke depan, jika pemerintahan baru ini bergerak ke arah itu (menghidupkan dan memperkuat peran KUD), kami pasti siap membantu,” ujarnya.

Berdasarkan data laporan kinerja Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2023, jumlah koperasi di Indonesia sebanyak 130.354 unit.

Dari jumlah tersebut, jenis koperasi terbesar adalah koperasi konsumen sebanyak 71.315 unit dengan total aset Rp111,45 triliun, disusul koperasi produsen sebanyak 26.969 unit dengan total aset Rp23,53 triliun.

Setelah itu, terdapat 18.699 koperasi simpan pinjam dengan total aset Rp 124,66 triliun. Koperasi jasa sebanyak 9.114 unit dengan total aset Rp19,94 triliun, dan koperasi pemasaran sebanyak 4.257 unit dengan total aset Rp1,92 triliun.

Walaupun jumlah koperasi di Indonesia banyak, namun masih banyak yang belum memenuhi kriteria kualitas.

Dari total 130.354 unit koperasi, baru 45.794 koperasi yang memiliki sertifikat Nomor Induk Koperasi (NIK), dan baru 2.205 unit yang mendapat pengembalian dana dari LPDB-KUMKN atau sekitar 1,69 persen.

LPDB-KUMKM menyatakan, rendahnya pembayaran dana bergulir antara lain disebabkan oleh kurangnya dukungan dari pengambil kebijakan, koperasi masih kekurangan sumber daya manusia, belum memanfaatkan teknologi informasi dalam mengelola usahanya, dan belum dimanfaatkannya administrasi usaha. bukan. . sudah optimal.

Dalam program Estacitta, Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pravo Subianto dan Gibran Reckboming Raqqa, Pravo dan Gibran berkomitmen untuk menjamin kesempatan kerja yang berkualitas bagi masyarakat luas, hingga pengembangan kewirausahaan dan industri kreatif, serta pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Salah satu caranya dengan mendorong industri kreatif antara lain dengan merevitalisasi dan memperkuat peran Koperasi Unit Perdesaan (KUD), pasar rakyat dan tenaga kerja di bidang pertanian, kehutanan, perikanan, kelautan, peternakan, UMKM, pariwisata serta memperkuat kelembagaan masyarakat yang melakukan hal tersebut. ini. ini. Sektor ekonomi kreatif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *