Makassar (ANTARA) – PT PLN melalui Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) memberikan bantuan kepada 10 Desa Cahaya melalui program bertajuk Potensi dan Kearifan Lokal.
General Manager PT PLN (Persero) UID Sulselrabar Budiono, dalam keterangannya dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu menjelaskan, program tersebut merupakan wujud kontribusi PLN terhadap pembangunan perekonomian di daerah tersebut.
“Kami senang bisa berkontribusi dalam pengembangan perekonomian masyarakat desa melalui Program Orientasi Desa Kaya YBM PLN. Harapannya, program ini dapat mendorong produktivitas dan kesejahteraan masyarakat, baik penerima manfaat maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan, kata Budiono.
Budiono juga menjelaskan bahwa program Desa Cahaya merupakan bagian dari inisiatif YBM PLN yang mencakup bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan, Davao, dan sosial kemasyarakatan.
Sementara di bidang kesehatan, PLN membekali dua bidan di Desa Banua Adolang, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) dan Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kehadiran mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak serta menurunkan angka stunting.
“Kami senang menjadi bagian dari program ini dan melihat masyarakat desa semakin kuat. “Saat ini terdapat sepuluh desa Cahaya yang tersebar di Sulawesi Selatan,” kata Budiono.
Pendanaan program ini berasal dari zakat 2,5% yang dikumpulkan setiap bulan dari staf Muslim PLN dan dikelola langsung oleh YBM PLN.
Didi, Ketua LSM Lembanna, Kabupaten Gowa, juga merasakan manfaat dari program ini. Menurutnya, para petani di desanya kini sudah sejahtera dengan 24 anggota aktif memproduksi alat pancing, wortel, kentang, dan kopi.
Dia mencatat bahwa pendapatannya sekitar $500.000 per bulan. Kini berkat bantuan YBM PLN, pendapatan yang dihasilkan meningkat dua kali lipat menjadi Rp 1 juta per bulan.
“Dulu kami hanya buruh tani. Dengan bantuan YBM PLN, kami dapat membentuk kelompok petani mandiri dan menjalankan program pertanian terpadu. “Sekarang kami juga menyelenggarakan kegiatan keagamaan, pelatihan UKM dan team building untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian desa,” kata Didi.
Didi menambahkan, para petaninya kini bisa bertani secara mandiri dan menggunakan modal sendiri. Baca Juga: Sulsel Pimpin Praktik Energi Bersih Baca Juga: Petambak Udang Takalar: Rugi Uang Tanpa Energi Hijau PLN
Leave a Reply