Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kimia, Kimia dan Tekstil (IKFT) menyebutkan target impor garam produksi dalam negeri dari industri pengolahan garam atau sektor IPG pada tahun 2024, dan pada tahun 2025. meningkatkan. .
Plt. Direktur Jenderal IKFT Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Reni Yanita mengatakan, rencana impor keseluruhan sebesar 768.285,42 ton pada tahun 2024 dan 775.702,39 ton pada tahun 2025.
Oleh karena itu, rencana impor semakin meningkat dan diharapkan semakin banyak pabrik yang mampu memasok garam sesuai spesifikasi yang dibutuhkan industri, kata Reni di Jakarta, Senin.
Reni menjelaskan, Indonesia sendiri mampu menyediakan bahan baku berkualitas tinggi kepada banyak industri.
Bahkan saat ini terdapat empat produsen kimia produk garam di Indonesia. Semua proses produksi garam industri menggunakan garam yang bersumber secara lokal.
Impor garam produksi dalam negeri oleh Industri Garam (SIG) mencapai 577.925 ton pada tahun 2023.
Garam impor hadir dalam tiga jenis kualitas yaitu K1, K2 dan K3, dari seluruh koperasi petani garam (KPGN) yang tersebar di banyak daerah yaitu Jawa Barat yang terdiri dari Cirebon, Indramayu dan Karawang.
Sekarang Jawa Tengah terdiri dari Brebes, Rembang, Boyolali dan Pati. Kini Jawa Timur terdiri dari Sumenep, Pamekasan, Sampang, Bangkalan, Kalianget dan Surabaya.
Sulawesi Selatan terdiri dari Takalara dan Jeneponto, sedangkan Nusa Tenggara Timur terdiri dari Nagekeo dan Kupang.
Sementara itu, impor garam kimia oleh industri kimia dalam negeri pada tahun 2023 mencapai 29,01 ton yang digunakan sebagai bahan baku obat-obatan.
Leave a Reply