Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Zelenskyy sebut AS kehilangan minat pada Ukraina akibat ajang pilpres

MOSKOW (ANTARA) – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Jumat (18/10) mengatakan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) membuat Washington kehilangan minat terhadap apa yang terjadi di Ukraina.

“Hari ini mereka tidak berjuang untuk Ukraina, mereka berjuang untuk pemilu yang baik bagi negara mereka. Bagi kami, ini bukanlah keadilan. Kami percaya bahwa kami harus tetap fokus. Kami di sini – warga Ukraina, karena kami sedang berperang” kepada Zelenskyy kepada media Ukraina dalam wawancara maraton online.

Zelenskyy mengatakan Rencana B Ukraina akan menunggu presiden baru di Gedung Putih untuk menentukan kebijakan negaranya di Ukraina setelah pemilu November. 5 akan mempertemukan Kamala Harris dari Partai Demokrat melawan Donald Trump dari Partai Republik.

“AS adalah kontributor terbesar bagi Ukraina. Jika kebijakannya berubah setelah pemilu – perubahan ini akan menjadi rencana B. Kebijakan AS sendiri akan menentukan jalannya perang atau cara untuk mengakhiri perang,” jelas Zelenskyy.

Zelenskyy menyampaikan rencana mengakhiri konflik di Ukraina di parlemen pada Rabu (16/10). Buku ini berisi lima bab dan tiga bab rahasia lainnya.

Secara khusus, pemimpin Ukraina meminta agar Ukraina diundang untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan aliansi berikutnya, mencabut sanksi dan memperdalam serangan terhadap wilayah Rusia, dan memasang “paket penangkal nuklir penuh” di wilayah Ukraina, yang telah ia miliki. Rusia.

Menurut rencana ini, konflik tidak boleh berakhir paling lambat tahun 2025.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan usulan Zelenskyy hanyalah retorika yang tidak berarti dan akan memprovokasi NATO untuk berkonflik langsung dengan Rusia.

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa rencana perdamaian sebenarnya bagi Kiev adalah untuk memahami kesia-siaan politik Ukraina.

Peskov mengatakan Kiev harus “bangun” dan memahami mengapa mereka terjebak dalam konflik tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *