Jakarta (Antara) – Pemerintah Kota Jakarta Pusat merelokasi tempat pemungutan suara (TPS) rawan banjir ke lokasi yang lebih aman untuk menjamin kelancaran pelaksanaan pilkada saat musim hujan.
Prinsip dasarnya, kami ingin memasang TPS di tempat-tempat yang aman dari segi lingkungan dan pengaruh musim hujan, kata Wali Kota Jakarta Pusat Dhani Sukma saat menanggapi pers di Jakarta, Sabtu.
Dhani mengatakan, pada Pilkada 2024, TPS rawan banjir akan dipindahkan ke wilayah yang kemungkinan kecil terjadi banjir pada Pilkada 2024.
“Jadi besok kita turunkan (Pemilu 2024) karena buruknya penerapan TPS. Jadi di daerah yang ada kemungkinan banjir, kita pindahkan. Apalagi sekarang (Pilkada 2024) jumlah TPSnya sebanyak Tidak sebanyak sama seperti saat pemilu 2024,” kata Dhani lebih lanjut.
Dhani mengatakan, pada pemilu lalu, sekitar 10 hingga 12 TPS teridentifikasi berisiko banjir. Kini TPS rawan banjir telah digeser.
“Meski kita selamat, tapi pada pemilu lalu hanya ada 10-12 TPS. Jumlah TPS (Pilkada 2024) juga berkurang. Jadi jumlahnya kita sederhana,” kata Dhani.
Dengan demikian, pada Pilkada 27 November mendatang, Dhanis akan memastikan tidak ada TPS yang rawan banjir.
Dhani menyimpulkan, “Kami menempatkan (TPS) di kawasan bebas risiko bencana. Artinya, kini tidak ada (TPS) yang rawan banjir.”
KPU Kota Jakarta Pusat menetapkan DPT sebanyak 813.721 pemilih untuk Pilkada DKI Jakarta 2024, dengan rincian 410.376 pemilih perempuan dan 403.345 pemilih laki-laki, serta jumlah TPS sebanyak 1.542.
Sementara itu, KPU DKI Jakarta menetapkan tiga pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akan bersaing di Pilkada DKI Jakarta pada Minggu (22/9).
Ketiga paslon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) pada nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari Independen no. 2 dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) di posisi ke-3.
Leave a Reply