Beijing (ANTARA) – China telah merilis rancangan pedoman pembangunan infrastruktur data di negaranya, yang mencakup peningkatan jaringan 5G ke standar 5G-A serta mendorong penelitian, pengembangan, dan inovasi terkait 6G.
Tiongkok akan menyeimbangkan penempatan gerbang komunikasi internasional di wilayah timur, tengah, dan barat negaranya, serta perluasan jalur informasi internasional bawah air dan darat.
Menurut dokumen yang dirilis Jumat (22 November) oleh Biro Data Nasional Tiongkok, juga akan ada Internet satelit yang mengintegrasikan objek luar angkasa dan terestrial.
Pedoman yang dirilis untuk mendapatkan masukan menyatakan bahwa Tiongkok akan memfasilitasi aliran data bebas dalam skala besar, terjangkau dan aman, serta mendorong industri dan wilayah untuk secara aktif mengeksplorasi infrastruktur teknologi baru di berbagai bidang seperti blockchain dan komputasi yang menjaga privasi.
Hal ini bertujuan untuk menyediakan lingkungan transmisi data yang murah, efisien dan dapat diandalkan untuk transaksi terpusat dan terdesentralisasi.
Tiongkok juga akan melanjutkan penerapan sumber daya TI dan mempercepat pembangunan ramah lingkungan serta koordinasi daya komputasi multi-fungsi, daya komputasi cerdas, dan daya komputasi super, sesuai dengan pedoman tersebut.
Tiongkok berencana untuk memperkuat penggunaan inovatif teknologi jaringan baru, mengoptimalkan metode pengumpulan biaya jaringan, dan mengurangi biaya transmisi data antara wilayah timur dan barat negara tersebut.
5G-A mengungguli jaringan 5G yang ada dalam hal kecepatan, latensi, skala koneksi, dan konsumsi daya, mencapai kecepatan data puncak sebesar 10 gigabit per detik untuk pengunduhan dan 1 gigabit per detik untuk pengunduhan, serta latensi milidetik dan efektivitas biaya serta konektivitas rendah untuk Internet untuk Segala (IoT).
Kota-kota seperti Beijing dan Shanghai sudah mulai menawarkan layanan jaringan 5G-A di beberapa distrik.
Leave a Reply