Jakarta (ANTARA) – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) menargetkan penambahan tenaga ahli keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sebesar 50 persen pada tahun 2024 menjadi total 32.650 orang.
Sekitar 75 persen dari jumlah tersebut diharapkan merupakan ahli K3 yang berkinerja tinggi.
“Pada tahun 2024, telah dilaksanakan tujuh kategori kegiatan yang akan menghasilkan 16.230 tenaga ahli K3 yang berkualitas,” ujar Fakhrrouzi, Plt Direktur Jenderal Pengawasan dan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Biwasnaker dan K3) Kementerian Ketenagakerjaan. . , Jakarta, dalam keterangan yang diterima, Selasa.
Dalam enam gelombang (Oktober 2024), kegiatan pengembangan keterampilan K3 diikuti oleh 12.735 orang ahli K3, dan gelombang ketujuh diikuti oleh 1.400 peserta secara daring dan luring.
“Jumlah peserta ini menunjukkan bahwa Kementerian Ketenagakerjaan berupaya menyelesaikan permasalahan dan persoalan K3, termasuk penyakit akibat kerja,” kata Fakhrouzi.
Fahrurozi menyampaikan pesan Menteri Ketenagakerjaan Yassierli agar Direktorat Jenderal Ketenagakerjaan & K3 dapat menekan angka kecelakaan kerja. Menurut dia, berbagai tugas yang diajukan Menteri Ketenagakerjaan dapat direspon melalui layanan peningkatan jumlah ahli K3 ini.
“Ini mencakup informasi kecelakaan industri dan informasi properti yang penting untuk perencanaan operasional sesuai kebutuhan pembangunan,” ujarnya.
Ia juga mencatat, pengembangan K3 tidak hanya sekedar menjaga etos kerja. Laporan K3 tidak hanya diperlukan untuk mencegah kecelakaan industri atau penyakit akibat kerja, tetapi juga berkontribusi besar terhadap peningkatan produktivitas.
Di sisi lain, Direktur Pembinaan Kelembagaan K3 Kementerian Ketenagalistrikan Heri Sutanto menjelaskan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan para pakar K3 di perusahaan dan juga memperbarui pemahaman mereka terhadap aturan dan kebijakan terkini terkait ke K3.
Leave a Reply