Jakarta (ANTARA) – Kementerian Perdagangan dan Perindustrian/Pengembangan Usaha (BKPM) menyatakan Indonesia perlu merealisasikan investasi setidaknya Rp13,528 triliun dalam lima tahun ke depan untuk memenuhi target pertumbuhan dunia usaha sebesar 8 persen.
Wakil Presiden Investasi dan Operasional/Wakil Presiden BKPM Todotua Pasaribu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, mengatakan target investasi hingga Rp 13 triliun juga akan menciptakan lapangan kerja bagi 3,74 Juta orang.
Ia menambahkan, ada tiga cara utama penggunaan investasi ini untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen, antara lain daur ulang, digitalisasi, dan pembiayaan ekonomi hijau.
Wakil Perdana Menteri Todotua menjelaskan bahwa Astacita Presiden Prabowo mengidentifikasi daur ulang sebagai salah satu langkah terpenting untuk mendorong perekonomian berkelanjutan.
Upaya tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemandirian negara melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Selain itu, pengembangan industri kreatif, penciptaan lapangan kerja yang baik dan peningkatan kewirausahaan merupakan aspek penting dari strategi ini.
Dikatakannya “Bagaimana kita ingin mengelola pemanfaatan sumber daya alam agar dapat memberikan nilai lebih, memberikan pemasukan yang lebih besar bagi negara, dan juga agar kita bisa membuat negara ini semakin maju,” ungkapnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya telah menyiapkan rencana 28 proposal produk di delapan bidang besar. Laporan ini mempunyai potensi nilai sebesar USD 618,1 miliar yang diperkirakan dapat menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 3 juta orang dan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar USD 235,9 miliar.
Selain itu, kata dia, BKPM juga memperkenalkan sembilan quick win untuk mendorong investasi dan mendorong pembaharuan.
Program ini mencakup pemanfaatan insentif finansial seperti tax holiday, integrasi sistem digital departemen, dan pengembangan kawasan bisnis.
Ia mengatakan BKPM masih fokus menyelesaikan permasalahan investasi, termasuk mengatasi permasalahan lima perusahaan yang total nilainya mencapai 556 triliun rupiah. Program ini harus menjamin stabilitas ekonomi dan meningkatkan daya tarik perdagangan internasional Indonesia.
Leave a Reply