JAKARTA (ANTARA) – Badan Perhubungan Laut (Kemenhub) Kementerian Perhubungan memperkuat konektivitas maritim dengan menandatangani tiga perjanjian strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelabuhan Indonesia.
“Kami telah menandatangani tiga perjanjian strategis yang diharapkan dapat mengoptimalkan kualitas pelayanan di pelabuhan Indonesia,” kata Direktur Jenderal Departemen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Perjanjian tersebut merupakan lampiran kelima Perjanjian Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) untuk Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Hal ini juga mencakup dua kontrak konsesi untuk PT Satya Amerta Havenport Terminal di Pelabuhan Colonedale dan PT Samas Port Terminal di Pelabuhan Teluk Palu.
Menurutnya, kontrak ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan Indonesia dan peningkatan pelayanan pelabuhan.
“Ini merupakan bukti nyata komitmen kami untuk terus memperkuat jaringan logistik dan konektivitas maritim Indonesia. Penandatanganan Addendum Pelabuhan Patimban memastikan proyek ini akan terus berjalan lancar meski ada tantangan perekonomian global
Pelabuhan Patimban yang strategis di Provinsi Jawa Barat berperan penting dalam mendukung distribusi logistik nasional, khususnya ekspor mobil dan produk industri lainnya.
Dia mengatakan perjanjian KPBU telah ditandatangani dengan PT. Pelabuhan Internasional Patimban pertama kali ditandatangani pada tahun 2021 dan telah mengalami empat kali perubahan (Lampiran).
“Kami memahami tantangan finansial yang dihadapi proyek ini, terutama akibat fluktuasi ekonomi,” kata Antoni, “Oleh karena itu, lampiran kelima ini membantu memastikan bahwa pembiayaan dan operasional proyek terus berjalan sesuai rencana, sehingga proyek ini dapat berjalan secara optimal.
Melalui lampiran kelima ini, Antoni menegaskan kembali pentingnya memastikan pelaksanaan pembiayaan proyek untuk menjamin kelancaran pelaksanaan proyek, untuk meningkatkan kredibilitas proyek dan kepercayaan investor, untuk memastikan keberlanjutan operasional dan untuk memenuhi komitmen dan legalitas kontrak.
Selain itu, pada acara yang sama, Kementerian Perhubungan dan dua Badan Usaha Pelabuhan Swasta (PUP) yaitu PT. Kontrak konsesi juga telah disepakati untuk penyediaan dan/atau layanan pelabuhan antar pelabuhan. Satya Amerta Havenport yang berlokasi di Pelabuhan Kolonedale memiliki nilai investasi Rp 4,87 triliun dan masa izin selama 35 tahun.
Kedua, PT Samas Port yang berlokasi di Pelabuhan Teluk Palu memiliki nilai investasi Rp439,36 miliar dengan masa sewa 30 tahun.
“Kedua terminal umum tersebut berada di wilayah Sulawesi Tengah dan berperan penting dalam mendukung konektivitas dan aktivitas perekonomian lokal,” ujarnya.
Antoni menegaskan, investasi ini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah dan nasional.
Menurut dia, nilai investasi dan kontribusi terhadap pendapatan negara tidak kena pajak (PNBP) dari kedua kontrak tersebut sangat besar.
“Hal ini tidak hanya meningkatkan infrastruktur pelabuhan, tetapi juga memperkuat konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Sulawesi Tengah,” ujarnya.
Melalui perjanjian konsesi ini, PT Satya Amerta Havenport akan memberikan kontribusi rata-rata sebesar Rp64,88 miliar per tahun dan PT Samas Pelabuhan akan memberikan kontribusi sekitar Rp6,32 miliar per tahun dalam bentuk PNBP.
Nilai investasi dan PNBP akan memberikan manfaat bagi pertumbuhan perekonomian negara khususnya di wilayah Sulawesi Tengah. Untuk itu, lanjut Antoni, penandatanganan konsesi ini merupakan langkah nyata peningkatan kuantitas, kualitas, dan efisiensi pengelolaan dan pemeliharaan penyediaan jasa kepelabuhanan.
“Tidak hanya menjadi landasan untuk menjamin keamanan hukum dalam kegiatan usaha jasa kepelabuhanan,” jelasnya.
Antoni juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta dalam pengelolaan pelabuhan yang berkelanjutan.
Ia menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk menjawab tantangan pengelolaan sumber daya, inovasi teknologi, dan kelestarian lingkungan.
Ia berharap dengan penandatanganan perjanjian ini dapat semakin mengoptimalkan pelayanan kepelabuhanan di Patimban, Kolonedale dan Teluk Palu, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan maritim di Asia Tenggara.
“Kami berharap semua pihak dapat terus menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik demi masa depan pelayaran di Indonesia,” kata Antoni.
Leave a Reply