Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

KONI Pusat berencana pangkas jumlah nomor pertandingan di PON

JAKARTA (ANTARA) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) berencana mengurangi jumlah atlet yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).

Demikian salah satu format Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Regulasi Profesi PON Masa Depan” yang diselenggarakan pada 20-22 November 2024 oleh CONI Pusat, CONI Provinsi, dan akademisi olahraga.

FGD ini diselenggarakan sebagai upaya KONI pusat untuk mencapai transformasi yang akan meningkatkan prestasi olahraga Indonesia.

“Kami mengubah penyelenggaraan acara olahraga agar tidak seperti ini, namun kami berani melakukan penyesuaian besar. Kesuksesan kami tidak dapat dicapai tanpa perubahan yang berani,” kata Marciano Norman, presiden Central CONI. Laman Resmi KONI, Jumat.

“Sebagai Komite Olahraga Nasional Indonesia (CONI), sebagai tugas kita terhadap bangsa Indonesia, kita melakukan transisi menuju prestasi olahraga yang lebih baik kedepannya, prestasi yang dapat memenuhi harapan masyarakat Indonesia. Tunjukkan rasa hormat kepada atlet kita. telah mencapainya.”

OGG PON hendaknya fokus pada cabang olahraga olimpiade dan mempunyai potensi untuk lebih banyak mempertandingkan event, sehingga sebagai wadah bagi cabor lain yang tidak termasuk dalam PON empat tahunan maka diperlukan penambahan event dan penambahan jumlah. Kompetisi olahraga masuk dalam rancangan besar olahraga nasional (DBON).

Rangkaian acara KONI Pusat antara lain Pekan Seni Bela Diri Nasional (Indonesia Martial Arts Games/IMAG), Pekan Olahraga Pantai Nasional (Indonesia Beach Games), Pekan Olah Raga Dalam Ruangan (Indonesia Indoor Games), dan Kuda Poni Remaja (Indonesia Youth Games). Diselenggarakan setiap dua tahun sekali di tingkat kabupaten/provinsi.

CONI Pusat mengatakan dengan adanya ajang olahraga tingkat nasional ini, para atlet akan mendapatkan pembinaan yang lebih baik, serta meningkatkan wisata olahraga dan industri olahraga sehingga berdampak pada tuan rumah dan organisasi olahraga Indonesia.

Pusat Penyelenggaraan Pesta Olahraga KONI mengacu pada kepengurusan organisasi Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“Pendapatan/pendapatan terbesar dari International Olympic Committee tentunya paling besar dari hak siar, sponsorship, tiket dan lisensi, 90 persen dari seluruh pendapatan masuk ke National Olympic Committee, International Sports Federations, serta para atlet. Dream Central CON “Kami hadir untuk membantu anggota KONI pusat,” kata Ade Lukman Jajadikusuma.

Berikutnya: Format Aktivitas Ganda Format Aktivitas Ganda Ade Luqman dinilai oleh salah satu dosen.

Profesor UNNES Prof. Dr. “Ini adalah format yang sudah diimpikan sejak lama,” kata Tandyo Rahaiu.

Ia menilai PON seharusnya dipermudah dengan jumlah cabang olahraga yang lebih sedikit, namun masih banyak ajang lain yang perlu menambah ruang. Di sisi lain, ia menegaskan branding harus diperkuat sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan program.

Selain itu, banyak rumusan baru antara lain perlunya revisi Peraturan Organisasi (PO) KON Pusat sebagai penyelenggara PON.

Beberapa aturan yang perlu diselesaikan, seperti mutasi pemain, perubahan nomor pertandingan, dan pergantian atlet jelang Rapat Registrasi Delegasi (DRM), dimana aturan penggunaan nomor pertandingan di lima provinsi masih belum jelas. bertemu Cuaca yang sering terjadi di Aceh pada Pon XXI.

Nomor pertandingan PON ke depan juga akan fokus pada 32 cabang olahraga Olimpiade serta SEA Games dan Asian Games yang berprestasi.

Perkiraan jumlah pertandingan 600-700 lebih sedikit dibandingkan PON XXI Aceh-Sumut 2024 yang mempertandingkan 1.037 pertandingan dari 65 cabang olahraga dan 87 disiplin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *