Kabar Harapan

Memberikan Informasi Terupdate Dalam Negri & Luar Negri

Wamenkeu yakin dana kelolaan Danantara bakal saingi negara maju

Yogyakarta (Antara) – Wakil Menteri Keuangan Angito Abimanyu meyakini nilai dana yang dikelola Badan Pengelola Investasi Energi (Dhanantara) Anagata Nusantara atau “Asset Management (AuM)” di BUMN akan menyamai negara maju.

Dalam rangka Dies Natalis ke-15 Sekolah Vokasi Universitas Angiton Gajah Mada (UGM) dan berakhirnya Lustrum III di Sulaiman, D.I. Pada hari Senin, Yogyakarta mengatakan jumlah dana yang dikelola Dantara akan diumumkan oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto.

Nanti presiden akan mengumumkan berapa dana yang kita kumpulkan dari saham kita, ‘modal’ (ekuitas) kita di Pertamina, PLN, BUMN-BUMN, dana pensiun, dan lain-lain, kata Angito.

Angito mengatakan hampir semua negara yang telah mengkonsolidasikan seluruh aset keuangan dan investasi publik telah mampu memperluas keuangan publik secara signifikan.

“Hampir semua negara yang menstabilkan keuangannya bisa menggunakan leverage, artinya bisa memanfaatkannya untuk menggalang dana,” ujarnya.

Ia mengatakan Norwegia merupakan negara pertama yang berhasil mengkonsolidasikan aset keuangannya.

Melalui Norges Bank Investment Management (NBIM), negara tersebut mampu menarik dana kelolaan sebesar USD 1,700 miliar.

Disusul China Development Bank dengan aset kelolaan mencapai USD 1,240 miliar, Abu Dhabi Investment Authority (USD 993 miliar), Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi (USD 847 miliar).

Disusul oleh Qatar Investment Authority (US$765 miliar), National Wealth Fund (NWF) Rusia (US$510 miliar), Temasek Singapura (US$332 miliar), Arab Economic Development Fund Kuwait (US$302 miliar dolar) dan Treasury Malaysia (dolar AS). 30 miliar dolar AS).

“Nah, Indonesia itu di tengah, di tengah-tengah,” ujarnya.

Angito mengatakan, dana Dantara tidak dimaksudkan untuk dibelanjakan karena bersifat non tunai, namun dapat menambah dana dan menarik investasi luar dalam jumlah besar.

Jadi, ini dana yang tidak ‘cair’, tapi kalau kita kumpulkan, kita akan menjadi superholding ‘solvent’ yang bisa mendapat dana dari orang lain, sehingga rencana strategis ke depan akan terbiayai.’

BP Investasi Danantara dipimpin oleh Muliaman Darmansya Haddad dan Kaharuddin Jenod Daeng Manyambeng menjabat sebagai wakil kepala lembaga yang baru dibentuk Presiden Prabowo Subianto.

Keduanya dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Capris) Nomor 142/P 2024.

Miliman mengatakan, lembaga tersebut mempunyai berbagai tugas dan fungsi di bawah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia mengatakan, pembentukan badan ini merupakan wujud komitmen Presiden Prabowo untuk memperbaiki pengelolaan investasi publik agar lebih terintegrasi dan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri.

BP Investasi Danantara yang akan menjadi lembaga pengelola investasi di Indonesia akan diluncurkan oleh Presiden RI Prabowo Subianton pada 8 November 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *