JAKARTA (ANTARA) – Calon Gubernur Nomor Urut 1 DKI Jakarta Ridvan Kamil mengaku telah menyusun 12 langkah atau kebijakan berdasarkan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mengatasi polusi udara di Jakarta.
Pertama, meminimalkan aliran personel dengan menata tata ruang dan membangun ruang kantor di lebih dari satu kawasan.
“Kami ingin memperkenalkan budaya baru dimana masyarakat bisa tetap produktif dengan meminimalisir mobilitas. Cara berpikirnya harus baru, tidak perlu lagi banyak mobilitas untuk bisa produktif. Makanya saya ingin menambah jumlah kantor. Pernyataan yang diterbitkan di Jakarta pada hari Jumat, Rıdvan Kamil mengatakan bahwa Jakarta memiliki banyak “daerah lokal,” katanya. BACA JUGA: RIDO berupaya menciptakan lingkungan yang berkeadilan bagi warga Jakarta Yang kedua adalah menata transportasi atau memperluas angkutan umum. Kedepannya, bisnis Trans-Jakarta akan diperluas hingga ke Bogor, Bekasi, Tangerang dan wilayah aglomerasi lainnya.
Menurut data, sekitar 2 juta orang mencari nafkah di Jakarta.
Ketiga, membuat kebijakan mengenai kendaraan listrik. Keempat, mengatur jam kerja, termasuk menerapkan kebijakan bekerja dari rumah. BACA JUGA: Suswono komitmenkan perencanaan lingkungan hidup sebagai agenda utama. Keenam, memperkuat kegiatan penghijauan dan mendorong pengelolaan hijau.
“Tujuan kami menanam 3 juta pohon dalam lima tahun dengan harapan bisa menurunkan suhu di Jakarta sekitar dua derajat,” jelasnya.
Ketujuh, menerapkan kebijakan yang mendukung ruang hijau, karena masih banyak kawasan di Jakarta yang bisa dijadikan ruang hijau. Baca juga: Pemprov DKI Matikan Lampu Serentak Pukul 20.30 WIB untuk Kurangi Emisi “Saya berharap selama lahan tersebut belum dibangun, Pemprov DKI akan meminjam lahan tersebut dan memanfaatkannya untuk membangun ruang hijau.” menjelaskan.
Kedelapan, memasang taman atau roof garden pada bagian atapnya, sehingga bangunan yang beratap datar perlu dilakukan penanaman pohon di kemudian hari.
Kesembilan, mendorong tata kelola teknis untuk menyelaraskan kebijakan dengan data yang tersedia.
10. Perkenalkan truk embun. 11. Pembangkit listrik yang sebagian besar menggunakan energi terbarukan. Terakhir atau kedua belas, ada pengelolaan anggaran untuk mencapai anggaran iklim.
“Truk embun ini sudah digunakan di China. Truk ini bertugas menyemprotkan air setiap pagi untuk mengurangi partikel penyebab polusi. Pendekatan ini tentunya membutuhkan teknologi agar keputusan yang tepat dapat diambil berdasarkan data yang tersedia,” ujarnya.
Leave a Reply