Qingdao (ANTARA) – Saat bola China Zhang Yuning pada menit ke-44 menjebol gawang timnas Indonesia yang dijaga kiper Marten Paes, sejumlah suporter Indonesia terhenti.
Gol tersebut, yang dapat dilihat oleh para penggemar Indonesia dari dekat dari tribun D70 dan D71 setelah gol Paes, memastikan keheningan yang tak dapat dijelaskan dari tribun penonton selama beberapa menit.
Jumlah suporter Indonesia pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Grup C Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10) hanya berjumlah 300 orang. dari total penonton sebanyak 37.133 orang seperti yang diumumkan oleh Match Commission. Jumlahnya tak seberapa dibandingkan suporter tuan rumah.
Suasana menonton pertandingan sepak bola pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Grup C Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok sebelumnya mengumumkan kepada masyarakat Indonesia di berbagai wilayah Tiongkok bahwa mereka dapat berkumpul di Qingdao untuk menunjukkan dukungannya.
Harga tiket nonton pertandingan berkisar RMB 280-480 (Rp 600 ribu – Rp 1 juta) tergantung kategori yang dipilih. Pembelian dapat dilakukan melalui aplikasi tiket Tiongkok. Suporter akan menerima tiket elektronik dari aplikasi.
Kemudian, sebagian suporter harus datang ke Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao yang baru dibuka pada tahun 2023 dan terletak sekitar satu jam dari pusat kota Qingdao.
Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Suporter Indonesia terkonsentrasi di tribun D70 dan D71. Pendekatan ini memastikan suporter kedua tim tidak bertemu saat masuk dan keluar lapangan karena berbeda portal.
Saat memasuki stadion, panitia tidak memperbolehkan penonton membawa minuman, makanan, power bank, bahan peledak, senjata atau benda-benda yang dapat menimbulkan kebakaran. Bagi yang sudah membawa barang-barang tersebut dapat menitipkannya di pintu masuk dekat Zona D yang merupakan pintu masuk utama suporter Indonesia.
Setelah meninggalkan bagasi dan pemeriksaan keamanan, penggemar dapat mencetak tiket boarding mereka dengan menunjukkan paspor mereka untuk dipindai.
Namun suporter tidak bisa langsung masuk ke dalam stadion. Suporter diminta membentuk tiga barisan dan menunggu hingga tiga puluh orang mengantri.
Petugas keamanan dengan bantuan seorang penerjemah mengatakan bahwa untuk memasuki stadion Anda harus berbaris dengan benar dan Anda tidak boleh bernyanyi atau meneriakkan kata-kata dukungan sampai Anda masuk. Semuanya harus dilakukan dengan tenang dan senyap.
Hal ini sangat berbeda dengan budaya menonton sepak bola di Indonesia. Di Indonesia, suporter bebas berjalan kemana pun di luar stadion, tidak ada undang-undang yang melarangnya.
Setelah mengumpulkan 30 orang dalam tiga baris, seorang satpam memimpin dengan naik ke tribun penonton lantai dua yang masih sepi. Deretan satpam pun turut berjaga. Suasana menonton pertandingan sepak bola pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Grup C Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Di beranda menuju warung, terdapat pedagang yang menjual mineral, air soda, makanan ringan, dan roti sebagai camilan untuk menghilangkan rasa lapar.
Meski pada tiket terdapat nomor kursi, namun nampaknya para penggemar bebas memilih kursi yang diinginkan, biasanya sesuai dengan tim yang mereka ikuti.
Pada laga pembuka timnas Indonesia melawan timnas China, ada dua lagu utama yang dibawakan, yakni lagu Indonesia “Indonesia Raia” dan lagu China “Pawai Relawan”.
Pertama kali
Sasha (24), pelajar Indonesia yang belajar di Nanjing, dan 14 temannya sengaja datang ke Qingdao dengan kereta api. Mereka datang ke Qingdao karena timnas Indonesia sedang bersaing dengan tim tuan rumah.
Sedangkan Malik (30) dan Aditya (25) datang dari Jakarta khusus menonton timnas. Ini juga kali pertama mereka mendukung timnas yang berlaga di luar negeri. Mereka sendiri yang menanggung seluruh biaya transportasi, akomodasi, dan tiket pertandingan. “Kalau timnas lolos ke Piala Dunia 2026, saya akan ke Amerika,” kata Malik antusias.
Suasana menonton pertandingan sepak bola pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Grup C Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Sementara itu, Mathias, warga Prancis yang juga menjadi salah satu “influencer” akun @covokperancis mengaku turut memberikan dukungan saat timnas berlaga di Bahrain.
“Saya suka menonton sepak bola Indonesia karena sepak bola selalu ditonton oleh satu keluarga.” Jadi suasana kekeluargaan sangat terlihat saat bermain di GBK, yang jarang saya lihat di stadion-stadion Eropa,” kata Matias dalam bahasa Indonesia yang fasih.
Mathias mengaku pertama kali mengetahui timnas saat mengikuti pertukaran pelajar di Yogyakarta pada 2016-2017. Ia kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 2019 setelah menyelesaikan gelar masternya di Eropa.
Ia sudah lama mengikuti kiprah Timnas Indonesia: “Ini bukan tentang personalisasi atau perolehan status, ini tentang membuat lebih banyak orang bangga dengan Timnas Indonesia.” Jadi itu seperti alat pemersatu bangsa Indonesia, menurut saya itu penting,” kata Matias.
Sepak bola tetap harus menjadi permainan yang menyenangkan, namun harus mempunyai tujuan, misalnya dalam 5-10 tahun ke depan bisa masuk 50 besar dunia. Hal tersebut bisa dicapai asalkan konsisten saat bermain ‘kandang’ dan ‘tandang’.
Suasana menonton pertandingan sepak bola pada laga keempat babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Grup C Asia di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Sementara itu, Dillon (24), pelajar Indonesia di Huangdao, Provinsi Shandong, mengaku sedikit kecewa pasca kekalahan timnas Indonesia dari tuan rumah, China.
“Sedih, miris, tapi tetap disebut sepak bola, menang dan kalah. Semua orang berjuang untuk negara, jadi saya harus menghormati mereka,” kata Dillon yang datang ke kursus bersama 10 temannya tentang metro.
Hormati para pemain
Saat wasit Omar Al Ali meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, para suporter timnas Indonesia memberikan tepuk tangan meriah sebagai tanda penghormatan kepada para pemain.
Namun, stasiun tersebut semakin membesar karena polisi menambah jumlah petugas di stasiun yang menjaga setiap barisan penonton, lengkap dengan helm dan tameng. Penonton Indonesia tidak diperbolehkan keluar stadion dan harus menunggu seluruh suporter timnas China meninggalkan stadion terlebih dahulu.
Namun para suporter sempat bersenang-senang saat Tom Haye dan kawan-kawan datang ke sudut stadion dekat tribun penonton Indonesia untuk menunjukkan dukungannya selama pertandingan. Timnas Indonesia pada laga keempat babak ketiga kompetisi Piala Dunia 2026 wilayah Asia Grup C di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Setelah menunggu sekitar 30 menit, akhirnya fans Indonesia berhasil keluar ke beranda. Di beranda, suporter masih harus menunggu sekitar 20 menit sebelum akhirnya diperbolehkan keluar, kembali melalui Zona D dan pintu masuk.
Di jalan keluar, 100 polisi antri untuk “mengikuti” suporter Indonesia hingga meninggalkan stadion sepenuhnya. Beberapa harus meninggalkan sisa makanan di pintu keluar.
PPI Shandong bekerja sama dengan PPI Qingdao juga menyediakan bus umum yang rutenya diubah untuk melayani terutama para suporter yang ingin menuju stasiun kereta bawah tanah, karena lokasi stadion yang jauh dari stasiun. Mengantri penerimaan barang selepas laga keempat putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 wilayah Asia Grup C di Qingdao Youth Football Stadium, Qingdao, Provinsi Shandong, Selasa (15/10). (ANTARA/Desca Lidia Natalia)
Memang selepas meninggalkan stadion, perjalanan pulang suporter terasa panjang, seperti panjang rekor tak terkalahkan Merah Putih melawan China saat bermain di Negeri Bambu.
Meski kehilangan poin, kita harus tetap berharap pada pertandingan selanjutnya, kata Duta Besar Indonesia untuk China dan Mongolia Djauhari Oratmangun yang turut hadir menyaksikan bersama staf KBRI dan keluarganya.
Dubes Djauhari mengatakan kinerja timnas secara keseluruhan masih terus terpuruk. Meski Anda bermain bagus, belum tentu menang, itulah sepak bola, kata Giauhari.
Kekalahan timnas Indonesia tak mengubah posisi kedua tim di Grup C. Indonesia berada di peringkat kelima dengan tiga poin, unggul atas China di dasar klasemen dengan poin sama selisih gol.
Jepang yang bermain imbang 1-1 melawan Australia di Stadion Saitama masih memimpin klasemen dengan 10 poin. Dengan enam pertandingan tersisa, kemungkinan kedua tim langsung lolos ke Piala Dunia 2026 sebagai juara grup dan runner-up atau maju. ke babak keempat karena posisi ketiga dan keempat masih terbuka.
Sedangkan Indonesia akan melakoni dua laga kandang melawan Jepang pada 15 November dan Arab Saudi pada 19 November, sedangkan China akan menghadapi Bahrain pada 14 November dan kemudian Jepang di kandang sendiri pada 19 November.
Leave a Reply