Jakarta (ANTARA) – Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menekankan pentingnya pertukaran personel militer dengan Republik Indonesia sebagai jembatan hubungan pertahanan kedua negara.
“Saya pikir ini adalah hal yang paling penting untuk dipromosikan karena pada akhirnya hubungan antar masyarakatlah yang akan memperkuat hubungan pertahanan dan keamanan kita,” kata Duta Besar Masaki pada konferensi pada Hari Pasukan Bela Diri Jepang. di Jakarta pada hari Selasa.
Masaki mengatakan, Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) didirikan pada tahun 1954 dan sejak itu, Jepang memainkan peran penting dalam pengembangan keamanan dan keselamatan nasional serta stabilitas komunitas internasional.
Indonesia, kata dia, merupakan mitra penting bagi Jepang karena memiliki nilai-nilai demokrasi yang sudah lama ada seperti negara maritim di Indo-Pasifik.
“Di tengah lingkungan keamanan yang semakin menantang, hubungan Jepang dan Indonesia semakin menguat. Dalam konteks ini, komunikasi antar negara semakin mendalam,” ujarnya.
Sejalan dengan peningkatan kerja sama antara JSDF dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Masaki mengatakan lebih dari 250 personel JSDF mengikuti Super Garuda Shield 2024, event publik terbesar di Indonesia, pada September lalu.
Selain itu, pertukaran personel militer India telah belajar di Akademi Pertahanan Nasional Jepang sejak tahun 1998, dan terdapat 53 siswa militer India yang saat ini sedang mengejar program gelar di Akademi tersebut.
“Kehadiran mereka menjadi pilar bagi pengembangan hubungan kedua negara, dan saya berharap mereka terus menjadi jembatan hubungan pertahanan Jepang dan Indonesia di masa depan.” katanya.
Masaki juga berharap kerja sama Jepang dan Indonesia sebagai mitra strategis komprehensif dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi di bidang pertahanan, seiring dengan pengalaman Presiden Prabowo sebagai menteri pertahanan.
“Jadi, saya kira dengan Presiden Prabowo kita bisa melanjutkan kerja sama yang ada saat ini, tapi mungkin ada beberapa bidang baru, termasuk pertahanan dan keamanan militer,” ujarnya.
Acara Japan Self-Defense Forces Day juga dihadiri oleh para duta besar dari berbagai negara, serta pejabat Kabinet Merah Putih Kementerian Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Penjara Yusril Ihza Mahendra, serta Direktur Jenderal . dari Badan. Strategi Pertahanan Kementerian Kehakiman Mayjen TNI Ujang.
Leave a Reply