Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Jakarta Utara (Yakut) mengajak warga untuk turut melestarikan dan menjaga warisan budaya agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
“Peninggalan sejarah yang berharga ini tidak hanya harus dilindungi, tetapi juga harus dilestarikan,” kata Wakil Wali Kota Jakarta Utara Huaini Yusuf saat mengunjungi Gereja Tugu di Jakarta, Rabu.
Huaini mengatakan, Gereja Tugu merupakan salah satu peninggalan masyarakat Portugis yang masih ada di Jakarta Utara dan harus dilestarikan.
“Tidak hanya keunikan masa lalu, Gereja Tugu merupakan salah satu situs cagar budaya di Jakarta Utara yang harus dilestarikan,” kata Huaini.
Dijelaskannya, berdasarkan keterangan para ahli sejarah, Gereja Tugu dibangun sekitar tahun 1676-1678 dan bisa dikatakan sebagai salah satu gereja tertua di Indonesia.
Selain bangunannya yang masih kokoh dan rapi, gereja peninggalan Portugis ini masih memiliki komunitas yang disebut komunitas Tugu atau komunitas Betawi Portugis.
Saat mengunjungi gereja Tugu, Huaini juga senang melihat sungai yang biasa dilalui masyarakat Tugu 200 tahun lalu, lonceng gereja, kompleks pemakaman Desa Tugu, dan menyaksikan persembahan Keroncong Tugu.
“Saya sangat mengapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) yang berinisiatif memperkenalkan ibu-ibu PKK Jakarta Utara dan Darma Wanita tentang keberadaan destinasi wisata budaya ini,” ujarnya.
Harapannya, ibu-ibu yang datang juga bisa menceritakan dan mengenalkan Pasamuwan Sedhih kepada sanak saudaranya di rumah.
“Kalau perlu akan diajak langsung ke Kampung Tuga, untuk merasakan personalitas dari sisi sejarahnya, sehingga keinginan untuk dilindungi dan dilestarikan semakin dalam,” ujarnya.
Leave a Reply