JAKARTA (ANTARA) – PT PLN Indonesia Electric Power melakukan berbagai langkah transformasi untuk menjadi pemasok energi yang andal di tengah tantangan pemenuhan kebutuhan pasokan listrik.
General Manager PLN Indonesia Power Edwin Nugra Putra dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, mengatakan PLN IP berkomitmen untuk mencapai tujuan energi berkelanjutan di Indonesia, mendukung inisiatif global untuk mengurangi emisi karbon dan berkontribusi pada penerapan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
“PLN IP merupakan salah satu anak perusahaan PT PLN (Persero) dan mempunyai peranan yang strategis,” ujarnya. Peran utama PLN IP saat ini adalah penyedia solusi energi yang mencakup distribusi listrik dan pengembangan bisnis kilowatt-jam di seluruh Indonesia.
Menurutnya, atas keberhasilan transformasi tersebut, PLN Indonesia Power mendapatkan penghargaan terbaik transformasi bisnis terbaik di Indonesia 2024.
Menurut Edwin, IP PLN menghadapi lima tantangan besar setelah dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik yang berhasil melakukan transformasi bisnis di tengah gejolak dunia usaha dalam acara yang dihadiri banyak perusahaan terkemuka di Indonesia.
Akhirnya wabah Covid-19 memaksa perusahaan untuk berubah.
Pertama, penciptaan stok dan stok yang akan menggandakan kapasitas produksi IP PLN dari 10 GW menjadi 21 GW.
Kedua, IP PLN tentunya akan berkontribusi dalam transformasi PLN menjadi top 500 company sebagai implementasi dan kepatuhan visi Transformasi 2.0, kata Edwin.
Ketiga, sesuai Agenda NZE 2060, terdapat peta jalan untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE), dan IP PLN akan memainkan peran kunci dalam mensukseskan agenda ini.
Keempat, perlunya berperan dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Kelima, untuk mempercepat pengembangan bisnis, IP PLN dapat memanfaatkan pengembangan pembangkit listrik ramah lingkungan dan kilowatt-hour.
Edwin menambahkan, guna melakukan transformasi dan mewujudkan visi perusahaan secara berkelanjutan, PLN menerapkan program optimal untuk meningkatkan kinerja pembangkit dengan menerapkan IP Digital Power Plant atau Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).
Tujuan dari program ini adalah untuk memantau dan mengelola kinerja pembangkit listrik secara real-time melalui konektivitas digital, mengoptimalkan dua metrik bisnis utama: EAF (faktor pemanfaatan yang setara) dan EFOR (rasio pemadaman paksa yang setara).
Menurut Edwin, sejak dimulainya program Transformasi 2.0, PLN telah berhasil menghubungkan IP generator ke sistem REOC sehingga pemantauan dan pengelolaannya lebih efisien.
“Komitmen perusahaan adalah menghubungkan seluruh generator dan mesin ke sistem ini untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pembangkit listrik,” ujarnya.
Pada tahun 2023, IP PLN mengalami kemajuan yang signifikan dengan EAF sebesar 89,54% dan EFOR sebesar 3,63%, kata Edwin.
Pencapaian ini memungkinkan PLN IP mencapai tujuannya untuk memenuhi 10 standar teratas North American Electric Reliability Corporation (NERC), sebuah standar internasional untuk kinerja pembangkit listrik.
“Dengan keberhasilan ini, IP PLN terus memperkuat posisinya sebagai pemasok energi yang andal,” jelasnya.
Dari perspektif keberlanjutan, transformasi PLN IP juga telah meningkatkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) selama 10 tahun terakhir, yang terlihat dari pencapaian yang belum diraih.
“PLN IP berkomitmen meningkatkan efisiensi operasional seluruh unit produksi perseroan yang saat ini berjumlah 36,” kata Edwin.
Leave a Reply