JACQUETTE (ANTARA) – Kementerian Luar Negeri Indonesia mengatakan ASEAN telah berhasil memulai diskusi terkait dengan Uni Papua Guinea Nova di Organisasi Regional Asia Tenggara, CEO Kementerian Asean Asean Asean Asean R. Suryodipuro.
“Ada permintaan untuk bergabung dengan Papua Guinea yang baru untuk menjadi perusahaan di ASEAN, jadi tentu saja prosesnya akan melalui beberapa tahap … itu akan datang dari keputusan bersama, perjanjian ASEAN,” kata Jacket, Kamis.
Dia bertemu setelah konferensi pers terkait dengan partisipasi Indonesia dalam agenda AMM-PMC ASEAN di Lumipour minggu depan, CEO mengatakan bahwa perjanjian antara anggota ASEAN akan menentukan apakah Papua baru bergabung dengan Gina Lasian akan sama dengan Timor Lestet sejauh ini.
Selain itu, Sidarto menjanjikan ASEAN, yang termasuk lokasi geografis Asia Tenggara sebagai salah satu persyaratan perusahaannya, seharusnya tidak berubah untuk mendukung pacar baru Papua Guinea.
“Definisi itu tidak hitam dan putih baik atau ada koordinat tertentu yang mengikutinya,” kata CEO Kementerian Luar Negeri, menyebutkan bahwa Indonesia dan Papua Guinea juga merupakan negara -negara tetangga di wilayah Asia Tenggara.
Pada konferensi ke -46 ASEAN di Top -Noth (Dome) di Lumipur, Malaysia, Presiden Parabo Subian menyatakan dukungannya sehingga Papua Guinea bergabung sebagai anggota ASEAN.
“Kami ingin menawarkan partisipasi tetangga terdekat kami, yaitu Papua Guinea.
Menurutnya, di tengah -tengah ketidakpastian geografis saat ini, peningkatan kekuatan kolektif ASEAN melalui persatuan anggota baru akan memiliki dampak positif pada posisi negosiasi regional di hadapan pasukan utama dunia.
Namun, Sekretaris ASEAN Cao Kim Forn mengatakan Papua Guinea baru bergabung dengan organisasi regional, terutama terkait dengan negara -negara perusahaan dan kompatibilitasnya dengan Konvensi ASEAN.
Leave a Reply