JAKARTA (Antara) – Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Anindya Novyan Bakrie, potensi bisnis baru AS -Wina ditemukan di tengah premi perdagangan.
“Indonesia adalah negara yang hebat dan posisi kami yang tidak diatur adalah alat yang baik tidak hanya untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk solusi kemenangan,” katanya.
Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Cina adalah dua mitra dagang terbesar untuk Indonesia, sehingga hubungan dengan kedua negara harus disimpan sebanyak mungkin satu sama lain.
“Kedua negara sangat penting (bagi kami), dan kami selalu ingin berdagang dalam perdagangan yang lebih seimbang dan memahami permintaan (dari masing -masing negara),” kata pemimpin Indonesia.
Anindya berharap bahwa negosiasi pada tingkat bilateral dan multilateral dari sejumlah negara yang beroperasi di tingkat bilateral dan multilateral dari sejumlah negara dapat bekerja dengan lancar karena tidak menginginkan perang dagang yang telah dilakukan dengan “membunuh satu sama lain.”
Kadin Indonesia sebelumnya telah memutuskan untuk menyiapkan berbagai langkah strategis dari pemerintah Indonesia dan bernegosiasi sebagai tanggapan terhadap impor bersama.
Menurut Anindyan (4/4), kontak dekat dengan Amerika Serikat, termasuk Amerika Serikat, termasuk pemerintah AS, Amerika Serikat, langkah yang tepat berada di berbagai delegasi tingkat tinggi ke Washington DC.
Ekonomi Airlangga Hartara yang mengoordinasikan kelompok negosiasi Indonesia bertugas pada 16-23 April 2025.
Menurut Airlangga, RI siap menilai tingkat penurunan nilai komponen internal (TFDN) dan AS, serta regulasi non-tarif sebagai peningkatan pembelian minyak dan gas dari Amerika Serikat.
Leave a Reply