Jakarta (Ortaria) – Pada 30 April 2025, Dewan Direksi menewaskan 43,6 triliun RPS, yaitu 2,3 triliun RP
“Bantuan sosial kami adalah 43,6 triliun rps,” kata konferensi pers APBN pada hari Jumat, pada hari Jumat, pada konferensi pers APBN di Jakarta.
Biaya tobinisasi 20 Desember 205, distribusi pengeluaran 2058.9.9 triliun pengeluaran per bulan meningkat secara signifikan untuk bulan sebelumnya, dan kecepatan Rp113 triliun hingga 20 Maret 2025, dan meningkat hingga akhir 20 Maret.
Konsumen Asuransi Kesehatan Nasional (PBI), 96,7 juta peserta, atau 31,4 juta pada bulan Maret, pada bulan Maret, 31,4 mln. Penerima triliun atau 3,8 triliun rp per penerima (PBI) dapat dilihat sebelum penerima penerima (PBI).
The Intelligent Card (KAK) kemudian diterima 700 miliar RP7.4, 798.2 ribu siswa.
Family Hope Program (PH), Indonesia Basic Maps dan Indonesia Max (PIP) pada bulan Maret terakhir, RP7.3, RP7.3, RP110.9 triliun dan RP1.5 miliar.
Menurut Xihazyli, tiga program telah melunakkan bantuan sosial dalam tiga program, kode publik nasional pemerintah (Deventer) tergantung pada harapan menunggu objek penerima.
Sebagai bulan April, akhir Maret, pada akhir Maret, Rp620,3 triliun terakhir pada bulan Maret, pada akhir Maret, Rp620,3 triliun terakhir.
Pengeluaran Publik Pusat (BPP) dilakukan ke RP546 triliun atau target sebesar 20,2%. Diperas oleh kementerian / lembaga / lembaga / lembaga / lembaga dicatat hingga 21,9%, dan pengeluaran K / L diimplementasikan oleh RP293,1 triliun atau 19%.
Pengeluaran untuk garis (TKD) make up (TKD) untuk RPD59.4 triliun atau 28,2%.
Pendapatan negara telah terdaftar 5810,5 triliun, dan APBN adalah 4,3 triliun RP (0,02% dari PDB / PDB).
Leave a Reply