JAKARTA (Antara) – Ketua Badan dan Dana Manajemen untuk Dana Perkebunan (BPDP) EDI Abdurhman mengatakan bahwa anggaran BUDDP pada tahun 2025 menurun sebesar 33,81 persen pada tahun 2025, sehingga sisa atap sisa anggaran atap menyebabkan peluncuran RP4.
Ini dilakukan sebagai surat keuangan yang terkait dengan efisiensi Petunjuk Presiden nomor 1 2025 dan Menteri Financial Letters S-37/MK.02/2025 Kementerian/Pengeluaran Institusional (TA) 2025.
“Karena kami adalah badan layanan publik di bawah Kementerian Keuangan (Cameneku) pada hari Senin, AD mengatakan pada pertemuan sidang dengan Komisi XI di Zakkarta pada hari Senin, sehingga BPDP 2025 tunduk pada program atau keterampilan tabungan anggaran.”
Secara rinci, program pengeluaran program didefinisikan pada triliun RP1.94 (33,47 persen), sehingga atap yang tersisa adalah 5,8 triliun triliun asli dari atap.
Sementara pengeluaran operasional kantor, infrastruktur dan efisiensi dukungan dukungan adalah 102,7 miliar rp (59,97 persen), atap yang tersisa meningkat menjadi 54,6 miliar rp dari penyegelan asli Rp171,25 miliar.
Biaya yang terkait dengan gaji dan biaya untuk karyawan tidak efisien, sehingga atap tetap PP. 75,24 miliar.
Pada kesempatan ini, BPDP juga mengadopsi rencana aksi untuk tahun 2025, salah satunya adalah SDM Development Program (HR) karena ada 27.000 orang.
Target ini mencakup 4.000 penerima beasiswa (siswa baru), 15.000 peserta di perkebunan minyak, 3.000 peserta di perkebunan kakao dan 5.000 peserta pelatihan tanaman kelapa.
Program lain, IE penelitian dan pengembangan dengan integer dari 110 paket.
Dalam program ini, BPDP bertujuan untuk mengkomersialkan hasil penelitian melalui kerja sama dengan Asosiasi Penyegar Indonesia (AII), serta memperluas bidang penelitian tentang kakao dan barang kelapa.
Dalam program peremajaan minyak, ini bertujuan mencapai area seluas 120.000 hektar (HA) pada tahun 2025.
Sementara peremajaan Coco diarahkan pada 5.000–10.000 hektar dan peremajaan kelapa pada 5.000–10.000 hektar.
AD juga mengirim beberapa program lain untuk Rencana Aksi 2025, termasuk fasilitas dan infrastruktur, salah satunya adalah dalam bentuk penguatan lahan dengan menyediakan pupuk dan pestisida, serta mempromosikan taman, salah satunya adalah ekspansi tiga tahun.
“Dalam hal insentif biodiesel, BPDP hanya akan membuat saluran dana untuk mencakup selisih harga Indeks Pasar Biodiesel (HIP) dengan Biosolar untuk program PSO, yang merupakan subsidi sekitar 7,55 juta kilometer,” kata.
Leave a Reply