Yogyakarta (Antara) – Pemerintah Kota Yogyakarta telah mulai membayar pembayaran jalan umum menggunakan QRIS 10 jalan utama untuk memperluas digitalisasi transaksi keuangan di Gudeg.
“Kami menggunakan praktik ini untuk mendigitalkan semua aspek kehidupan, salah satunya didorong oleh parkir jalan umum QRIS,” kata walikota Yogkakaraka Yogkyakart.
Menurut Star, penggunaan QRI tidak hanya menanggapi keluhan publik tentang tempat parkir yang tidak berdasar, tetapi juga sistem pembayaran yang lebih transparan dan efektif.
Mantan kepala Populasi Nasional dan Organisasi Keluarga Berencana (BCCB) mengatakan bahwa praktik ini adalah bagian dari penguatan ruang parkir untuk terbiasa dengan laporan baru.
“Kami mulai secara bertahap dengan berbagai titik, maka harapan dapat lengkap. Termasuk peningkatan teknis sisi, sehingga pembatasan pada sistem dapat diprediksi dan bertindak dengan cepat,” katanya.
Agen transportasi Yogyakarta Agus Agus Nugroho mengatakan sistem QRIS yang digunakan statis dan secara otomatis meningkatkan faktur sesuai dengan zona parkir.
Titik awal QRI termasuk Profesor Al Aliyan Johannes, Urip Sumohn, Brigade Katamson, Matr, Laxda Adisuttinto, Ghazdan, Lemark, T. Sentopat dan Ngabeyan.
“Setiap jalan yang digunakan untuk parkir memiliki dewan tugas per wilayah.
Arif menjelaskan bahwa sepeda motor yang terakumulasi dalam RP2.000 mobil dan RP5.000 untuk parkir di area pertama (premium). Di wilayah 2 dan 3, biaya parkir sepeda motor adalah IDR 1000, dan mobilnya IDR 2.000.
Dia mengatakan bahwa layanan transportasi, bersama dengan digitalisasi digital regional dan perluasan Yogakarta City (TP2DD), sedang bersosialisasi kepada mereka yang menyajikan contoh akuntansi, termasuk yang akan dikembalikan ke aliran uang.
Leave a Reply